Suka ngopi? Pasti udah gak asing lagi sama aroma khas dan sensasi hangat saat menyeruput kopi.
Tapi, tau gak sih kalau di dunia ini ada banyak banget cara unik untuk menikmati kopi? Mulai dari cara penyajian, tambahan bahan, sampai ritual-ritualnya.
Yuk, simak 10 tradisi unik minum kopi dari berbagai belahan dunia, termasuk dari kota Blitar!
- Indonesia
Siapa sangka, salah satu daerah di Indonesia, yakni Blitar memiliki tradisi unik minum kopi yang diberi nama “ Kopi Perdamaian Karanganjar” dan disingkat “KPK”. Tradisi ini
Salah satu momen yang paling ditunggu adalah ritual “ kopi perdamaian” di mana semua penampil disuguhi secangkir kopi oleh Wima Brahmantya, CEO dan inisiator acara PSP dan KPK.
Ritual ini memperkenalkan kopi sebagai ikon KPK dan wajah baru PSP reborn 2023.
Setelah ritual, semua penampil minum kopi perdamaian dan mendeklarasikan janji perdamaian bersama-sama yang mencakup menerima perbedaan antar manusia, menghormati kemanusiaan tanpa memandang suku, ras, bangsa, dan agama, serta menjunjung tinggi perdamaian dunia.
- Ethiopia
Sebagai tempat kelahiran kopi arabika, Ethiopia memiliki tradisi unik dalam menikmati kopi. Biji kopi di Ethiopia dipanggang di atas arang dan diseduh dalam jebena, wadah penyeduh kopi tradisional.
Tradisi ini sering kali disertai dengan penambahan bahan seperti gula, garam, atau mentega untuk memberikan rasa yang lebih kaya dan khas.
- Kolombia
Kolombia, salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, memiliki metode penyeduhan kopi yang sangat khas.
Kopi digiling halus dan disaring menggunakan kain mirip kaos kaki, di mana air panas dituangkan perlahan untuk menciptakan cita rasa kopi yang optimal.
- Kuba
Di Kuba, meskipun kopi sering disajikan dalam bentuk espresso hari ini, tradisi awalnya menggunakan metode penyeduhan yang mirip dengan Kolombia.
Namun, sejak masuknya pengaruh Italia pada tahun 1930-an, teknik penyeduhan kopi modern, seperti espresso, menjadi lebih populer.
- Italia
Italia merupakan pusat budaya minum kopi dunia, dengan aturan tidak tertulis mengenai etiket minum kopi yang sangat dihormati.
Hingga tahun 2018, Italia menolak kehadiran Starbucks di negaranya demi menjaga keaslian tradisi kopi mereka.
Kini, cappuccino, caffe latte, dan espresso menjadi minuman ikonik yang dinikmati oleh orang Italia dari pagi hingga malam.
- Turki
Tradisi kopi Turki, yang diseduh dengan pasir panas, telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda sejak tahun 2018.
Metode penyeduhan ini telah dipraktikkan sejak masa Kesultanan Ottoman di abad ke-16, dan hingga kini masih menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan yang berkunjung ke Turki.
- Yunani
Yunani terkenal dengan minuman kopi dingin frappe, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950-an.
Frappe dibuat dari kopi instan yang dikocok dengan susu hingga berbuih dan memberikan cita rasa yang creamy dan menyegarkan, terutama di cuaca panas.
- Arab Saudi
Di Arab Saudi, kopi adalah simbol keramahan dan selalu disajikan kepada tamu yang berkunjung.
Tuan rumah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa cangkir tamu selalu diisi kembali, sebagai tanda penghormatan dan untuk menjaga kopi tetap segar selama kunjungan.
- Selandia Baru
Di Selandia Baru, tradisi minum kopi dikenal sebagai “smoko”, sebuah waktu istirahat singkat yang biasanya diisi dengan minum kopi dan merokok atau menikmati camilan.
Tradisi ini pada awalnya dilakukan oleh para pekerja dan tentara sebagai bentuk jeda dari aktivitas harian mereka.
- Jerman
Jerman memiliki istilah “gabel frühstück” atau “sarapan kedua,” di mana kopi dinikmati setelah sarapan pertama.
Budaya minum kopi di Jerman sering dikaitkan dengan momen istirahat singkat seperti coffee break, di mana kopi biasanya dinikmati dengan roti atau buah, dan kemudian dilanjutkan dengan camilan di sarapan kedua.
Bagi Anda yang tertarik dengan tradisi kopi di Blitar, De Karanganjar Koffieplantage menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
Perkebunan ini dikenal menghasilkan kopi robusta dan arabika berkualitas terbaik. Selain dapat menikmati secangkir kopi sambil memandangi hamparan perkebunan yang hijau dan menenangkan, pengunjung juga disuguhi suasana klasik kafe yang estetik.
Tidak hanya itu, kopi Karanganjar juga tersedia dalam kemasan yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas.
Ini merupakan kesempatan bagi para wisatawan untuk merasakan cita rasa kopi lokal yang autentik, sekaligus membawa pulang kenangan manis dari Blitar.