Pernahkah kamu membayangkan menemukan harta karun yang terpendam selama berabad-abad?
Di balik keindahan alam Blitar, terdapat lebih dari 500 peninggalan sejarah yang sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Penemuan Benda Purbakala di Blitar
Penemuan benda purbakala di Blitar seringkali terjadi secara tidak sengaja oleh masyarakat lokal.
Salah satu contoh yang menarik adalah penemuan mahkota logam mulia di aliran lahar Gunung Kelud.
Penemuan ini dilakukan oleh seorang penambang pasir bernama Warsito di Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok.
Benda tersebut ditemukan saat Warsito dan anaknya sedang menambang pasir di sungai.
Awalnya, mereka mengira benda itu adalah panci bekas, tetapi setelah diperiksa lebih dekat, ternyata itu adalah sebuah mahkota yang diduga merupakan benda purbakala.
Penemuan lain yang tidak kalah menarik adalah ditemukannya jambangan air besar di areal persawahan Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan.
Benda ini diduga bagian dari situs cagar budaya dan ditemukan bersamaan dengan batu berbentuk seperti lumpang atau tempat bersuci, serta potongan batu bata besar yang mirip dengan yang ditemukan di situs Candi Gedog.
Ekskavasi Pemukiman Kuno di Blitar
Tahun 2022, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi di Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Ekskavasi ini mengungkap peninggalan pemukiman kuno yang diperkirakan berasal dari abad ke-14, masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Artefak yang ditemukan termasuk pecahan gerabah keramik, mata uang China dari Dinasti Yuan, dan hiasan miniatur rumah.
Penemuan ini menunjukkan bahwa Blitar memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara, terutama dalam konteks perdagangan dan budaya.
Pemukiman kuno ini menggunakan batu bata sebagai dasar rumah, dengan dinding kayu dan atap yang terbuat dari genteng, jerami, atau daun kelapa.
Temuan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang gaya hidup masyarakat pada masa itu, terutama karena ukuran bilik atau ruangan yang sangat kecil.
Cagar Budaya di Blitar
Selain benda purbakala, Blitar juga memiliki banyak cagar budaya yang terdiri dari bangunan, situs, dan kawasan bersejarah.
Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan yang perlu dilestarikan karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan.
Situs Candi di Blitar
Blitar dikenal memiliki banyak situs candi yang tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa di antaranya telah dibuka untuk umum sebagai tempat wisata sejarah.
Situs-situs ini tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur kuno tetapi juga memberikan gambaran tentang kehidupan spiritual dan budaya masyarakat pada masa lalu.
Kawasan Wisata Bersejarah
Selain situs candi, Blitar juga memiliki kawasan wisata bersejarah lainnya yang menarik.
Misalnya, kawasan sekitar makam Bung Karno yang menjadi salah satu destinasi wisata populer.
Kawasan ini tidak hanya menyimpan nilai sejarah tetapi juga menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata.
Upaya Pelestarian
Pemerintah dan masyarakat Blitar terus berupaya untuk melestarikan peninggalan sejarah dan budaya ini.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blitar bekerja sama dengan BPCB Jawa Timur untuk memastikan bahwa setiap temuan benda purbakala dan cagar budaya terjaga dengan baik.
Mereka juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya ini untuk generasi mendatang.
Peran Masyarakat
Masyarakat Blitar memiliki peran penting dalam pelestarian cagar budaya.
Banyak warga yang secara sukarela melaporkan penemuan benda purbakala kepada pihak berwenang, sehingga benda-benda tersebut dapat segera diamankan dan diteliti lebih lanjut.
Selain itu, masyarakat juga terlibat dalam kegiatan pelestarian dan revitalisasi situs-situs bersejarah.
Fakta menariknya, banyak peninggalan tersebut juga disimpan dalam Museum Noegroho De Karanganjar Koffieplantage seperti koleksi berbagai pusaka warisan leluhur yang masih disimpan dan dirawat dengan baik.