Di era modern ini, kopi telah bertransformasi dari sekadar minuman menjadi simbol gaya hidup, terutama di kalangan Generasi Z.
Dengan rentang usia antara 11 hingga 26 tahun, generasi ini tidak hanya mengonsumsi kopi, tetapi juga menjadikannya bagian penting dari identitas mereka.
Lalu, apa sebenarnya yang membuat ngopi begitu menarik bagi mereka?
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang sangat terhubung dengan teknologi dan media sosial.
Kehadiran mereka di kafe-kafe trendi dengan secangkir kopi di tangan adalah pemandangan yang umum.
Menurut penelitian, lebih dari 33% dari mereka termotivasi untuk membeli sesuatu setelah melihatnya di platform media sosial.
Hal ini menunjukkan bahwa media sosial berperan besar dalam membentuk minat dan kebiasaan ngopi mereka.
Kafe yang menawarkan pengalaman ‘Instagramable’ menjadi pilihan utama, karena estetika visual sangat penting bagi generasi ini.
Salah satu jenis kopi yang sangat digemari oleh Gen Z adalah cold brew.
Teknik penyeduhan ini berbeda dari kopi tradisional, menggunakan air dingin untuk menghasilkan rasa yang lebih halus dan menyegarkan.
Dengan gaya hidup yang cepat dan praktis, cold brew menjadi pilihan ideal bagi mereka yang sering bermobilisasi dari satu tempat ke tempat lain.
Selain itu, kemasan kopi siap minum juga semakin populer, sehingga memberikan kemudahan bagi mereka untuk menikmati kopi kapan saja dan di mana saja.
Generasi Z memiliki daya beli yang cukup signifikan.
Banyak dari mereka sudah bekerja dan tidak memiliki tanggungan besar, sehingga menganggap pengeluaran untuk kopi sebagai kebutuhan yang terjangkau dan menyenangkan.
Mereka bersedia menghabiskan 3-6% dari pendapatan bulanan mereka untuk menikmati kopi.
Hal ini menciptakan pasar yang subur bagi industri kopi lokal, dengan banyak kafe baru bermunculan untuk memenuhi permintaan ini.
Banyak Gen Z pergi ke kafe bukan hanya untuk menikmati minuman, tetapi juga untuk bersosialisasi dengan teman-teman mereka.
Ngopi bukan hanya tentang menikmati secangkir kopi; itu juga tentang membangun koneksi sosial.
Kafe-kafe kini berfungsi sebagai ruang publik di mana anak muda dapat berkumpul, berdiskusi, atau bahkan bekerja sambil menikmati suasana.
Media sosial tidak hanya memengaruhi pilihan jenis kopi tetapi juga cara mereka menemukan kafe baru.
Banyak Gen Z mengandalkan rekomendasi dari teman atau influencer di media sosial sebelum memutuskan untuk mengunjungi suatu tempat.
Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) juga berperan besar dalam kebiasaan ini; mereka ingin menjadi bagian dari tren terbaru dan berbagi pengalaman tersebut secara online.
Generasi Z cenderung lebih peduli terhadap kualitas produk yang mereka konsumsi.
Mereka tidak hanya mencari rasa kopi yang enak tetapi juga memperhatikan keberlanjutan dalam produksi kopi.
Banyak dari mereka memilih merk yang memiliki komitmen terhadap praktik pertanian berkelanjutan dan etis.
Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran sosial dan lingkungan menjadi bagian penting dalam keputusan konsumsi mereka.
Selain itu, kreativitas dalam penyajian kopi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Gen Z.
Kafe-kafe kini menawarkan berbagai varian kreatif seperti latte art yang menarik perhatian atau menu-menu unik yang tidak biasa ditemukan di tempat lain.
Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman baru tetapi juga menciptakan konten menarik untuk dibagikan di media sosial.
Dengan populasi Gen Z yang mencapai hampir 28% dari total penduduk Indonesia, masa depan industri kopi tampaknya cerah.
Mereka bukan hanya konsumen pasif; banyak dari mereka terlibat langsung dalam industri sebagai barista atau pemilik kafe.
Generasi ini membawa inovasi baru ke dalam dunia kopi, menciptakan tren-tren baru yang akan terus berkembang seiring waktu.
Dengan demikian, ngopi bukan hanya sekadar minuman tetapi juga simbol perubahan budaya dan gaya hidup modern yang terus berkembang seiring dengan waktu.
Generasi Z telah menunjukkan kepada kita bahwa secangkir kopi dapat membawa makna lebih jauh daripada sekadar rasa, namun juga membawa cerita, pengalaman, dan relasi sosial maupun profesional.
Salah satu cafe yang dapat memfasilitasi kebutuhan generasi z tersebut adalah OG Cafe di De Karanganjar Koffieplantage.
OG Cafe menawarkan berbagai varian kopi berkualitas tinggi, mulai dari robusta hingga arabica.
Suasana kafe bernuansa kolonial membuat setiap kunjungan terasa nostalgia dan unik.
Lebih dari sekadar tempat ngopi, OG Cafe juga menyediakan kesempatan belajar tentang kopi.
Sesiones cupping dan teknik penyeduhan yang diajarkan oleh barista berpengalaman memberikan nilai tambah bagi pengunjung.