Seni menjadi salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dari zaman prasejarah hingga era modern, seni selalu hadir dalam beragam bentuk dan menjadi bagian penting dari keberagaman budaya di seluruh dunia.
Di tengah gemerlapnya dunia seni, terdapat 3 kesenian lokal Blitar yang mampu menembus batas-batas wilayah hingga mendunia.
Keunikan, keindahan, dan keaslian kesenian-kesenian ini telah berhasil menarik perhatian dunia internasional.
Mari kita simak lebih lanjut tentang ketiga kesenian lokal Blitar yang mampu mengukir namanya di kancah internasional.
- Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa yang telah mendunia. Di Blitar, kesenian wayang kulit juga memiliki sejarah yang sangat panjang dan masih dilestarikan hingga kini.
Ciri khas wayang kulit di Blitar, yakni memadukan gaya Surakarta dan Yogyakarta. Hal ini membuat wayang kulit Blitar memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemar seni wayang.
Pagelaran wayang kulit sering diadakan di berbagai acara budaya dan peringatan, seperti dalam memperingati 121 tahun kelahiran Bung Karno.
Seniman dari Blitar juga turut serta dalam memeriahkan acara seni budaya di kota lain dengan pertunjukan wayang kulit.
Selain itu, Blitar juga menjadi lokasi Pusat Pengembangan dan Pelatihan Kesenian Wayang Kulit Jawa Timur.
Adapun makna-makna filosofis yang terdapat dalam wayang kulit meliputi ajaran moral, kebijaksanaan, dan nilai-nilai kehidupan.
Selain itu, wayang kulit juga sering dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan kearifan lokal dan kritik sosial.
- Wayang Orang
Wayang orang, adalah sebuah bentuk teater Jawa yang menggunakan aktor manusia dan bukan boneka, serta telah diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO.
Perkembangan wayang orang telah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk masa penjajahan, pengaruh ajaran Hindu-Buddha, dan transformasi wayang dari media pemanggil arwah menjadi media penceritaan dan pendidikan.
Sri Susuhunan Hamangkurat I dari Kerajaan Mataram, merupakan pencipta Wayang Orang pada tahun 1731.
Pertunjukan wayang orang pertama di Yogyakarta diselenggarakan pada tahun 1757 dengan lakon Gandawardaya berdasarkan pada kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana
Dalam beberapa kota, seperti Kota Blitar, terdapat sanggar yang menjadi tempat konsisten mengkader para pemain wayang orang sejak dari usia sekolah dasar.
Sanggar Patrialoka Kota Blitar, yang berdiri pada tahun 2010, menjadi nama Grup Kesenian Wayang Orang sampai sekarang. Kepedulian Yohanes Erwin, sebagai pimpinan sanggar, menjadi salah satu pencari bakat pemain wayang orang di Kota Blitar.
Kesenian ini juga telah dipentaskan secara internasional, termasuk di Perancis, Belanda, dan Amerika Serikat. Wayang orang juga telah digunakan sebagai sarana pengembangan karakter dan pendidikan di Indonesia.
- Kriya Batik Blitar
Kriya Batik Blitar merupakan kesenian kriya tekstil khas Blitar yang juga telah mendunia. Batik Blitar memiliki ciri khas pola dan corak yang berbeda dengan batik dari daerah lain.
Batik Blitar memiliki corak khas tersendiri dan seringkali mengusung motif-motif alam, flora, fauna, dan relief candi-candi kuno. Salah satunya adalah batik tutur yang merupakan motif unggulan kabupaten Blitar.
Batik Tutur, merupakan hasil pengembangan dari motif batik Afkomstig Uit Blitar 1902, warisan budaya masyarakat Blitar pada masa lampau.
Batik Afkomstig Uit Blitar (1902) awalnya berada di Museum Leiden, Belanda. Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang secara turun menurun mewariskan kesenian membatik dan berkembang pesat di era Kerajaan Majapahit.
Tujuan dari penciptaan Kriya Batik Blitar adalah untuk mempertahankan dan melestarikan warisan budaya nenek moyang, serta sebagai media ekspresi dan kreativitas para pengrajin batik.
Kriya Batik Blitar juga memiliki makna-makna filosofis yang dalam, seperti keindahan alam, kearifan lokal, dan nilai-nilai kehidupan.
Dari ketiga kesenian lokal Blitar yang mendunia tersebut, dapat disimpulkan bahwa keunikan, keindahan, dan keaslian kesenian-kesenian tersebut mampu menarik perhatian dunia internasional.
Melalui kesenian, Blitar mampu memperkenalkan kekayaan budaya dan seni yang dimiliki kepada dunia.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk De Karanganjar Koffieplantage, dalam mempromosikan dan melestarikan kesenian lokal Blitar menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan kesenian-kesenian tersebut mendunia.
Selain itu, Ketika berkunjung ke Museum Noegroho, De Karanganjar Koffieplantage, Anda akan menjumpai koleksi dari Batik Tutur yang masih dijaga dan dilestarikan keberadaannya hingga kini.
Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan kesenian lokal Blitar dapat terus berkembang dan tetap eksis di kancah internasional.