Pernahkah kamu merasakan detak jantung yang lebih cepat saat mendengar azan subuh mendekati, sementara kamu masih menelan makanan terakhir?
Rasanya seperti berlari dalam maraton, tetapi bukan untuk mencapai garis finish, melainkan untuk menelan makanan terakhir sebelum adzan subuh berkumandang.
Awal Mula Imsak: Inspirasi dari Sunnah Nabi Muhammad SAW
Waktu imsak, yang biasanya dimulai sekitar 10 menit sebelum adzan subuh, memiliki sejarah yang kuat dalam sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW dan Zaid bin Tsabit makan sahur bersama.
Setelah selesai, Nabi langsung melaksanakan shalat.
Ketika ditanya tentang jarak waktu antara selesainya sahur dan memulai shalat, Anas bin Malik menjawab bahwa waktu tersebut sebanding dengan waktu membaca 50 ayat Al-Quran, yang diperkirakan sekitar 10 menit.
Tradisi ini kemudian berkembang menjadi praktik umum di kalangan umat Muslim, terutama di Indonesia.
Waktu imsak bukanlah awal puasa secara syariat, karena puasa dimulai saat terbit fajar atau adzan subuh berkumandang.
Namun, imsak menjadi semacam “lampu kuning” yang menandakan bahwa seseorang harus bersiap berhenti makan sahur dan memulai puasa.
Sejarah Imsak: Dari Masa Nabi hingga Era Modern
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, istilah “imsak” belum digunakan seperti yang kita kenal sekarang.
Praktik berhenti makan dan minum saat adzan subuh berkumandang sudah ada, tetapi konsep imsak sebagai jeda waktu sebelum subuh belum terbentuk secara formal.
Istilah ini mulai dikenal dalam konteks waktu sebelum subuh pada periode mazhab Syafi’i, sekitar abad ke-8 Masehi.
Di Mesir, istilah imsak pertama kali diperkenalkan pada bulan Ramadhan tahun 1262 H, atau September 1846 M.
Pada saat itu, jadwal imsakiyah mulai dicetak dan disebarluaskan, berisi informasi tentang waktu shalat, waktu mulai puasa, dan waktu berbuka.
Perkembangan ini didorong oleh kemajuan teknologi pencetakan yang dibawa oleh pendudukan Perancis di Mesir, yang memungkinkan penyebaran informasi secara lebih luas dan efisien.
Perkembangan Imsak di Indonesia
Di Indonesia, tradisi mengumandangkan waktu imsak beberapa menit sebelum subuh mulai berkembang dan menjadi kebiasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat.
Waktu imsak di Indonesia biasanya ditetapkan sekitar 10 menit sebelum adzan subuh, berdasarkan kesepakatan ulama dan organisasi Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama.
Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat untuk berhenti makan sahur, tetapi juga sebagai tindakan hati-hati agar umat Muslim tidak terlambat memulai puasa.
Dengan demikian, waktu imsak menjadi bagian integral dari ritual Ramadhan di Indonesia, membantu umat Muslim untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual sebelum memasuki hari puasa yang panjang.
Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Sudah Imsak?
Setelah imsak, umat Muslim masih diperbolehkan untuk makan dan minum hingga adzan subuh berkumandang.
Namun, disarankan untuk berhati-hati dan tidak terlalu mendekati waktu Subuh agar tidak terjebak dalam keraguan.
Berikut adalah beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat sudah imsak:
Boleh Dilakukan:
• Makan dan Minum: Meskipun sudah masuk waktu imsak, umat Muslim masih boleh makan dan minum hingga adzan subuh berkumandang. Namun, sebaiknya tidak dilakukan secara sengaja atau terus-menerus karena dapat mengurangi keberkahan puasa.
• Membersihkan Diri: Saat imsak, umat Muslim dapat melakukan aktivitas seperti menggosok gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang bisa membatalkan puasa.
• Mandi dan Bersiap: Waktu imsak juga bisa digunakan untuk mandi, mengambil wudhu, dan bersiap untuk shalat subuh.
Tidak Boleh Dilakukan:
• Makan dan Minum Setelah Adzan Subuh: Jika seseorang masih makan atau minum setelah adzan subuh, puasanya bisa batal. Oleh karena itu, penting untuk berhenti makan dan minum sebelum adzan subuh berkumandang.
• Mandi Junub Setelah Imsak: Meskipun mandi junub setelah imsak tidak membatalkan puasa, sebaiknya dilakukan sebelum imsak agar tidak terburu-buru dan memastikan kebersihan diri sebelum memulai puasa.
Jadwal Imsakiyah: Alat Bantu Modern untuk Mengikuti Waktu Imsak
Jadwal imsakiyah, yang berisi informasi tentang waktu imsak, shalat, dan berbuka, menjadi alat bantu penting bagi umat Muslim untuk mengikuti ritual Ramadhan.
Di era modern, jadwal imsakiyah tidak hanya tersedia dalam bentuk cetak, tetapi juga dapat diakses melalui aplikasi smartphone dan situs web.
Hal ini memudahkan umat Muslim untuk memantau waktu imsak dan shalat dengan lebih akurat, terlepas dari lokasi geografis mereka.
Pada awalnya, jadwal imsakiyah dicetak dan disebarluaskan secara manual.
Namun, dengan kemajuan teknologi, proses ini menjadi lebih efisien dan dapat diakses oleh lebih banyak orang.
Di Indonesia, Kementerian Agama dan organisasi Islam lainnya bekerja sama untuk memastikan bahwa jadwal imsakiyah akurat dan tersedia bagi seluruh masyarakat.
Jika Anda belum sahur dengan kenyang, pastikan berbuka puasa di tempat yang membuat mood Anda baik.
Nikmati momen buka bersama (bukber) di De Karanganjar, tempat yang tidak hanya menyajikan hidangan lezat, tetapi juga suasana yang hangat dan menyenangkan.
Dikelilingi kebun kopi yang adem, bangunan klasik dengan sejarah legendaris, dan senja syahdu yang membuat suasana hangat, De Karanganjar menawarkan pengalaman buka bersama yang tak terlupakan.
Pilih antara Paket A dan Paket B yang lezat, lengkap dengan minuman segar untuk menyempurnakan momen berbuka.
Jangan lupa untuk mengabadikan kenangan di banyak spot foto estetik yang tersedia.
Yuk, buat bukber tahun ini lebih memorable dengan mengajak teman atau keluarga ke De Karanganjar!