Ketika berbicara tentang Blitar, kita sering kali terpesona oleh keindahan alam dan peninggalan sejarahnya yang menakjubkan. Tetapi, terdapat sisi lain dari pesona Blitar yang juga layak untuk dijelajahi lebih mendalam yaitu kerajinan khasnya.
Kerajinan khas Blitar adalah bagian kearifan lokal sekaligus identitas daerah ini. Tidak sedikit wisatawan yang terpesona oleh keindahan alam, tetapi juga merasa dihanyutkan oleh keindahan kerajinan khas Blitar yang begitu unik dan berharga. Oleh sebab itu, beberapa sentra kerajinan/tempat wisata berkembang menjadi destinasi wisata wajib bagi wisatawan yang ingin melihat Blitar dari sisi kerajinan seni yang penuh makna. Berikut tiga kerajinan khas Blitar dari Destinasi Wisata yang menginspirasi:
1. Batik Tutur, De Karanganjar Koffieplantage
Batik adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki ciri khas batiknya sendiri, yang menggambarkan warisan budaya yang kaya dan beragam dari nusantara. Di Blitar, terdapat sebuah jenis batik yang istimewa dan unik yang dikenal dengan nama “Batik Tutur.”
Batik Tutur pada dasarnya berasal atau diadopsi dari batik Afkomstig Uit Blitar,yang dipercaya oleh Dewan Kesenian Kabupaten Blitar sebagai motif kuno asli Blitar. Terciptanya batik tutur berawal dari gagasan Wima Brahmantya, dan motifnya didesain oleh Eddy Dewa, sedangkan proses pembuatannya di bawah naungan Dewan Kesenian Kabupaten Blitar.
“Tutur” dalam bahasa Jawa berarti “cerita,” dan nama batik ini bukanlah tanpa alasan. Batik Tutur mengandung berbagai cerita yang diilustrasikan dalam motif-motifnya berupa binatang dan tumbuhan yang saling terhubungan membentuk pola seperti sebuah alur cerita berisi nasehat.
Batik Tutur Blitar menjadi karya seni yang tak hanya memiliki nilai budaya dan sejarah tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendongkrak pariwisata Blitar. Pengenalan lebih lanjut tentang Batik Tutur kepada wisatawan dapat membantu mempromosikan budaya Blitar dan meningkatkan apresiasi terhadap karya seni ini.
2. Kendang Jimbe, Desa Jimbe
Kendang dan jimbe adalah dua instrumen musik tradisional Indonesia yang memiliki peran penting dalam menciptakan harmoni dan ritme dalam berbagai pertunjukkan. Di Blitar, kota yang kaya akan tradisi dan seni budaya, kendang jimbe telah menjadi salah satu simbol budaya sekaligus alat musik yang memiliki bentuk dan suara yang khas.
Kendang sendiri merupakan alat musik perkusi yang memainkan peran penting dalam berbagai jenis musik tradisional Jawa, sementara jimbe adalah drum berbentuk cawan yang biasanya dimainkan dengan tangan. Bersama-sama, kendang jimbe menciptakan irama dan pola ritme yang mengiringi berbagai jenis tarian dan pertunjukan.
Selain sebagai alat musik, kendang jimbe juga menjadi bagian penting dari budaya lokal yang unik dan menarik. Kendang unik ini kali pertama dibuat berdasarkan pesanan seseorang dari Desa Jimbe, di Kabupaten Blitar. Kendang yang akhirnya menjadi ciri khas kota ini, dalam perkembangan produksi dan pemasarannya mampu menembus pasaran dunia.
Pengembangan dan promosi kendang jimbe sebagai daya tarik wisata dapat memberikan manfaat ganda bagi Blitar. Pertama, ini membantu melestarikan warisan budaya yang berharga. Kedua, dapat membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas seniman dan pengrajin kendang jimbe setempat. Dengan mengadakan pertunjukan, kursus, atau workshop, Blitar dapat menarik lebih banyak wisatawan yang mencari pengalaman budaya yang autentik.
3. Kerajinan Gerabah, Desa Plumpungrejo, Kademangan
Gerabah adalah salah satu bentuk kerajinan tangan khas dari Blitar yang tradisi pembuatannya telah diwariskan secara turun temurun sejak zaman Kerajaan Majapahit. Gerabah khas Blitar adalah contoh sempurna dari bagaimana keahlian manusia dapat menciptakan karya seni yang sangat fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Peralatan dapur, perabotan rumah tangga, dan dekorasi rumah adalah beberapa produk utama yang dibuat dari gerabah di Blitar.
Salah satu hal yang membuat gerabah Blitar begitu istimewa adalah proses pembuatannya dengan metode manual hingga modern.Gerabah khas Blitar sering kali dihiasi dengan motif-motif turun temurun yaitu naga dan bunga. Selain motif turun temurun tersebut, terdapat motif-motif lainnya yang dapat membelalakan mata seperti motif rajawali, ikan, arwana atau koi, tumbuhan bunga atau anggur.
Selain itu, terdapat juga beberapa motif berupa goresan atau ukiran sederhana maupun batik. Gerabah khas Blitar memiliki potensi besar untuk mendongkrak pariwisata di daerah ini. Wisatawan yang mencari pengalaman budaya yang autentik dapat mengunjungi kampung gerabah di Desa Plumpungrejo, Kademangan, Blitar untuk melihat proses pembuatan dan bahkan mencoba tangan mereka sendiri. Produk-produk gerabah ini juga dapat dijadikan buah tangan istimewa bagi wisatawan yang ingin membawa pulang potongan budaya Blitar.
Ketika Anda merencanakan perjalanan ke Blitar, jangan lupa untuk menjelajahi keunikan kerajinan khasnya. Selain menikmati keindahan alam dan sejarahnya, Anda juga akan terpesona oleh seni dan kerajinan yang menghidupkan budaya Blitar.
Kini, Anda juga berkesempatan untuk mengagumi keindahan dan sejarah batik Tutur yang khas, dipajang dengan megah di Museum Noegroho De Karanganjar Koffieplantage. Datang dan nikmati perjalanan melalui warisan budaya, sambil memaknai pesona yang mendalam dari batik Tutur yang mengagumkan. Selamat menjelajah dan temukan inspirasi di setiap langkah perjalanan Anda!
By: Dwi Rahayu