Di tengah pesatnya perkembangan coffeeshop saat ini, coffee menjadi salah satu minuman paling populer bahkan sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup dan budaya masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya sekedar minuman untuk membangkitkan rasa semangat atau mengatasi rasa kantuk dan lelah setelah beraktivitas, coffee juga memiliki berbagai varietas dengan cita rasa, aroma, dan keunikan masing-masing. Di Indonesia sendiri, coffee memiliki daya tarik yang istimewa. Letak geografis dan keragaman budaya pulau-pulau di Indonesia membuat berbagai jenis coffee tumbuh dan berkembang dengan karakteristik uniknya masing-masing. Berikut ini adalah ragam jenis coffee yang menarik dan patut Anda coba.
- Coffee Arabika (Arabica Coffee)
Coffee Arabika adalah jenis coffee yang paling terkenal dan diminati masyarakat di seluruh dunia. Keunikan rasa coffee Arabika terletak pada rasanya yang lembut dengan keasaman yang menyegarkan, serta aroma yang kompleks dengan sentuhan bunga, buah-buahan, dan rempah-rempah. Awalnya, jenis Arabika hanya dibudidayakan sebagai tanaman biasa yang kemudian dikembangkan menjadi varietas Bourbon dan Typica. Dua varietas tersebut kemudian menjadi dasar penanaman coffee Arabika modern. Coffee Arabika pertama kali ditemukan di wilayah Ethiopia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan coffee. Pada Abad ke-17, benih coffee Arabika dibawa oleh Belanda ke Indonesia untuk dibudidayakan sebagai komoditas baru. Namun, benih yang ditanam musnah setelah terjadinya gempa bumi.
Belanda kemudian mencoba kembali mengambil benih biji coffee Arabika dari India untuk dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1699. Namun, Belanda hanya membawa varietas Typica tanpa varietas Bourbon. Biji coffee tersebut tumbuh dan berkembang baik di berbagai wilayah Indonesia sehingga menghasilkan karakter rasa dan aroma yang khas. Di Indonesia, coffee Arabika tumbuh di berbagai daerah dengan ketinggian tempat tumbuh yang beragam. Varietas-varietas coffee Arabika seperti Gayo dari Aceh, Toraja dari Sulawesi, Mandailing dari Sumatera Utara, dan masih banyak lagi. Seiring waktu, kepopuleran coffee Arabika juga disertai berbagai tantangan seperti perubahan iklim dan penyakit yang dapat mempengaruhi produksi coffee. Sehingga diperlukan kerja sama dari berbagai pihak seperti petani, pemerintah, dan pihak terkait lainnya dalam budidaya dan perawatan tanaman coffee Arabika di Indonesia agar ciri khas rasa dan aroma tetap terjaga.
- Coffee Robusta (Robusta Coffee)
Berbeda dengan Arabika, biji coffee Robusta memiliki rasa yang lebih kuat dan cenderung lebih pahit. Jenis coffee robusta mengandung lebih banyak kafein daripada jenis coffee arabika dan memberikan rasa yang lebih tajam serta kadar asam yang lebih rendah. Coffee robusta pertama kali diperkenalkan oleh kolonialisme Belanda pada Abad 19. Awalnya, coffee Robusta dibudidayakan untuk mengatasi krisis produksi coffee akibat wabah penyakit yang menyerang tanaman coffee arabika. Seiring waktu, coffee Robusta berhasil mendapat tempat tersendiri di kalangan pecinta coffee dan Malang menjadi daerah pertama budidaya coffee Robusta sebelum berkembang ke iseluruh Indonesia.
Setelah menggelar uji kelayakan tanaman selama lebih dari 100 tahun, Direktur Proefstation Midden en Oost Java Malang atau lembaga penelitian Pemerintah Hindia Belanda yang diwakili Dr AJ Ultee menyatakan bahwa coffee robusta aman serta layak untuk menggantikan arabika dan liberika di Jawa. Sejak saat itu, arah industri coffee Indonesia berubah dari produsen arabika menjadi produsen robusta di pasar dunia. Bahkan, banyak merk coffee instan menggunakan biji coffee robusta karena daya tahan terhadap kondisi penyimpanan yang lebih baik. Seiring dengan tren meningkatnya kesadaran akan coffee berkualitas tinggi, coffee robusta juga mendapatkan perhatian lebih. Banyak produsen coffee lokal mulai fokus pada pengembangan metode pengolahan yang inovatif untuk menghasilkan biji robusta yang berkualitas. Dengan inovasi ini, diharapkan cita rasa unik dan karakter pahit coffee robusta dapat semakin diapresiasi oleh para pecinta coffee.
- Coffee Espresso
Espresso adalah jenis coffee yang dihasilkan dengan mengekstraksi biji coffee yang sudah digiling dengan menyemburkan air panas di bawah tekanan tinggi. Espresso adalah dasar bagi berbagai jenis minuman coffee seperti cappuccino, latte, dan americano. Istilah “espresso” berasal dari bahasa Italia yang berarti “di bawah tekanan” atau “ditekan”. Adapun mesin espresso modern pertama kali dikembangkan pada akhir abad ke-19 di Italia, mengawali revolusi dalam dunia coffee dengan menyajikan coffee pekat ke dalam cangkir kecil dengan sensasi yang unik dan intens.
Keunikan dari coffee espresso terletak pada rasa dan proses pembuatannya yang diawali dengan menggiling biji coffee hingga halus dan ditempatkan di dalam mesin espresso dengan tekanan tinggi. Proses ini memungkinkan ekstraksi zat-zat coffee dalam waktu yang singkat dan menghasilkan minuman coffee yang kental serta pekat dengan cairan yang disebut “crema” di atasnya. Crema adalah lapisan tipis berwarna cokelat-emas yang memberikan aroma dan rasa yang khas pada espresso. Kini coffee espresso sudah dapat dijumpai pada kafe-kafe kekinian yang menggunakan mesin espresso.
Jika Anda pecinta ketiga coffee di atas, ketiganya dapat Anda nikmati di De Karanganjar Koffieplantage. Anda juga berkesempatan untuk mencoba coffee robusta khas Blitar yang diolah dari biji coffee pilihan terbaik. Kopi- coffee tersebut disuguhkan dengan metode manual brewing maupun mesin espresso. Tiada tempat yang lebih oke untuk menyeruput coffee selain daripada di OG Cafe yang merupakan kafe tua bernuansa kolonial lengkap dengan tembang-tembang tempo doeloe!
By: Dwi Rahayu