Ketika mendengar kata ‘candi’, apa yang terlintas di pikiran Anda? Apakah Anda membayangkan sebuah bangunan kuno dengan arsitektur batuan kuno? Atau mungkin Anda membayangkan kisah-kisah mistis yang melampaui pemahaman manusia biasa? Atau mungkin Anda membayangkan kehidupan kerajaan-kerajaan di masa lalu, dengan raja dan ratu, prajurit dan pendeta, upacara dan persembahan, yang semuanya berpusat di sekitar candi ini?
Candi dapat diartikan sebagai peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu peradaban masa lalu. Candi disebut juga monumen-monumen yang dibangun oleh kerajaan-kerajaan di masa lalu sebagai tempat peribadatan, atau sebagai tanda penghormatan kepada dewa atau leluhur.
Di kota Blitar, terdapat beberapa candi yang menjadi daya tarik wisatawan, baik lokal maupun internasional. Candi-candi ini bukan hanya menawarkan keindahan arsitektur kuno, tetapi juga cerita-cerita sejarah dan mitologi yang menarik.
- Candi Penataran
Candi Penataran, atau juga dikenal dengan nama aslinya Candi Palah, adalah sebuah kompleks candi Hindu Siwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Candi ini merupakan candi termegah dan terluas di Jawa Timur, yang terletak di lereng barat daya Gunung Kelud.
Diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.
Struktur bangunan candi ini terdiri dari beberapa bangunan yang membujur dalam poros barat laut-tenggara. Di belakang candi utama di sisi timur terdapat sungai yang berhulu di gunung Kelud. Relief pada bangunan candi ini menggambarkan berbagai macam binatang, seperti singa, angsa, merak, burung garuda, babi hutan, dan kera.
- Candi Sawentar
Candi Sawentar berlokasi di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Candi ini merupakan bangunan candi yang diperkirakan dibangun saat awal berdirinya Kerajaan Majapahit. Bangunan candi ini terbuat dari batu andesit dan posisinya lebih rendah dibandingkan permukaan tanah sekitarnya. Relief pada bangunan candi ini menampilkan berbagai macam binatang dan cerita-cerita mitologis.
- Candi Simping
Candi Simping, atau juga dikenal dengan nama Candi Sumberjati, terletak di Dusun Krajan, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Candi ini merupakan tempat pendharmaan Raden Wijaya (Sri Kertarajasa Jaya Wardhana), raja pertama Kerajaan Majapahit dan sekaligus pendiri Kerajaan Majapahit.
Saat ini, candi ini hanya berupa lantai pondasinya saja, sementara bangunan utuhnya telah runtuh. Relief pada bangunan candi ini menampilkan berbagai macam binatang dan cerita-cerita mitologis.
- Candi Gambarwetan
Candi Gambar Wetan terletak di Desa Gambar, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Situs candi ini berada di lereng Gunung Kelud dan di tepi Sungai Bladak. Candi ini terdiri dari beberapa struktur candi yang membentuk kompleks percandian. Relief pada bangunan candi ini menampilkan berbagai macam binatang dan cerita-cerita mitologis.
- Candi Sirah Kencong
Candi Sirah Kencong terletak di Dusun Sirah Kencong, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Candi ini berada di area perkebunan Teh Sirah milik PT Perkebunan Nusantara XII. Candi ini ditemukan pada pertengahan tahun 1967.
Candi ini terdiri dari tiga bangunan yang berdiri berderet berjarak 0,5 meter dan menghadap barat. Bagian bangunan yang tersisa hanya kaki dan badan saja, sementara atapnya telah hilang. Relief pada masing-masing bangunan yang sangat tipis masih terlihat.
Setelah menikmati perjalanan sejarah melalui candi-candi di Blitar, tak lengkap rasanya jika tidak mampir ke Perkebunan Coffee Karanganjar. Perkebunan ini adalah salah satu perkebunan coffee tertua yang telah berdiri sejak 1874.
Selain menikmati secangkir coffee yang nikmat, Anda juga bisa mendengarkan cerita tentang Petilasan Gadhung Melati yang berada di area Perkebunan Karanganjar, yang diduga sebagai salah satu rombongan pengikut Pangeran Diponegoro yang melarikan diri ke Blitar.