Ramadhan, bulan suci yang penuh berkah, bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum saja.
Lebih dari itu, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri dan memperdalam pemahaman kita tentang Islam.
Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mengunjungi tempat-tempat wisata religi.
Di kota Blitar, terdapat empat destinasi wisata religi yang bisa Anda kunjungi untuk menambah wawasan sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
- Petilasan Syekh Subakir
Petilasan Syekh Subakir adalah situs bersejarah yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Tempat ini diyakini sebagai jejak dari Syekh Subakir, seorang ulama dari Persia yang diutus ke tanah Jawa oleh Sultan Muhammad I dari Kekaisaran Ottoman pada tahun 1404 M.
Syekh Subakir dikenal karena perannya dalam menyebarkan ajaran Islam di Jawa sebelum era Wali Songo.
Petilasan ini sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai agama dan keyakinan. Meskipun bentuknya mirip makam, petilasan ini bukanlah makam Syekh Subakir.
Sebaliknya, ini adalah jejak bahwa Syekh Subakir pernah melakukan syiar Islam di daerah Nglegok.
Mengunjungi Petilasan Syekh Subakir selama bulan Ramadhan bisa menjadi pengalaman spiritual yang berharga.
Anda dapat merenung dan memahami lebih dalam tentang sejarah Islam di Indonesia. Suasana yang tenang dan damai di tempat ini juga sangat mendukung untuk melakukan ibadah dan introspeksi diri.
Â
- Masjid Ar-Rahman
Masjid Ar-Rahman adalah salah satu destinasi wisata religi yang terletak di Jalan Ciliwung, Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Masjid ini memiliki desain yang megah dan unik, mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Masjid ini dibangun pada 24 Desember 2018 dan diresmikan setahun kemudian pada 25 Desember 2019 oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Khofifah Indar Parawansa.
Masjid ini memiliki kapasitas sekitar 3.000 jamaah dan terdiri dari dua lantai, dengan ruang shalat utama di lantai bawah dan ruang shalat wanita di lantai atas.
Di bagian serambi masjid, terdapat payung-payung besar yang bisa terbuka dan menutup secara otomatis, seperti di Masjid Nabawi.
Payung-payung ini berfungsi untuk melindungi jamaah dari panas dan hujan. Di dalam ruang shalat, Anda akan merasakan suasana yang sejuk dan wangi.
Hal ini karena pengelola masjid menggunakan AC dan parfum yang sama dengan yang ada di Masjid Nabawi.
Mengunjungi Masjid Ar-Rahman selama bulan Ramadhan bisa menjadi pengalaman spiritual yang berharga.
Suasana yang tenang dan damai di tempat ini juga sangat mendukung untuk melakukan ibadah dan introspeksi diri.
Â
- Masjid Agung Kota Blitar
Masjid Agung Kota Blitar adalah salah satu masjid bersejarah yang menjadi saksi bisu syiar Islam di wilayah Blitar.
Masjid ini dibangun pada tahun 1820 dan terletak di Jalan Masjid No. 103, Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar.
Awalnya, masjid ini hanya terbuat dari kayu jati dan berdiri di sisi Sungai Lahar Pakunden. Namun, karena sering terkena banjir lahar dingin dari Gunung Kelud, masjid ini sempat dipindahkan hingga tiga kali.
Pada tahun 1890, masjid ini dibangun kembali dengan bahan bata dan dilakukan secara bergotong royong.
Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, bagian dalam Masjid Agung Blitar masih mempertahankan keaslian arsitekturnya.
Dengan luas tanah 1.500 m2 dan luas bangunan 2.000 m2, masjid ini mampu menampung hingga 10 ribu jamaah.
Mengunjungi Masjid Agung Kota Blitar selama bulan Ramadhan bisa menjadi pengalaman spiritual yang berharga.
Selain itu, kunjungan ke masjid ini juga bisa menjadi kesempatan untuk belajar dan menghargai keragaman keyakinan dan agama di Indonesia.
Â
- Makam Bung Karno
Makam Bung Karno atau biasa disebut Makam Soekarno, adalah kompleks pemakaman presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Makam ini terletak di Jl. Ir. Soekarno No.152, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Makam ini didesain dengan arsitektur khas Jawa, yaitu bangunan joglo.
Di samping makam Soekarno, terdapat juga makam orangtua beliau. Di belakang batu nisan makam, terdapat batu pualam hitam yang diletakkan untuk memperingati karya Soekarno.
Mengunjungi Makam Bung Karno selama bulan Ramadhan bisa menjadi pengalaman spiritual yang berharga.
Anda dapat berziarah dan sekaligus belajar tentang sejarah dan perjuangan Bung Karno. Selain itu, makam Bung Karno juga sering menjadi tempat untuk melakukan doa dan tahlil, terutama di bulan Ramadhan.
Selain berziarah ke makam Bung Karno, pengunjung juga bisa mengunjungi Museum Bung Karno atau Perpustakaan Nasional Bung Karno.
Selain mengunjungi destinasi wisata religi, Anda juga bisa mengisi waktu Ramadhan dengan mengikuti program English Camp yang diselenggarakan oleh De Karanganjar Koffieplantage.
Program ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda, tetapi juga memberikan Anda kesempatan untuk belajar tentang budaya dari negara lain serta sejarah dan budaya coffee di Indonesia.