Anda pecinta coffee? Suka kulineran atau sekedar jalan-jalan?
Kalau iya, Anda wajib tahu tentang salah satu minuman populer ini…
Namanya coffee ijo, salah satu minuman khas Tulungagung yang saat ini cukup populer di kalangan masyarakat Jawa Timur karena cita rasanya yang unik. Sesuai namanya, coffee ijo memiliki warna hitam kehijauan dan berbeda dengan coffee pada umumnya yang warnanya relatif hitam. Sentra industri coffee ijo ini berada di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur dengan penggagasnya adalah Pak Waris dan istrinya Sutijah pada tahun 1978 dan terkenal dengan nama Coffee Ijo Mak Waris. Saat ini, usaha coffee ijo Mak Waris dilanjutkan oleh keluarganya dan pemasaran coffee ijo juga sudah meluas hingga ke luar kota bahkan mancanegara dengan merk produknya bernama Coffee Bubuk Waris.
Proses pembuatan coffee ijo tergolong unik karena racikan coffee ijo dicampur dengan kacang hijau yang digiling secara bersamaan. Dari situlah, warna coffee ijo yang hitam kehijauan dihasilkan. Selain itu, terdapat juga coffee susu ijo yang ditambah susu sebagai topping di atasnya kemudian disajikan ke dalam gelas cangkir atau kaca yang dilengkapi dengan nampan atau piring kecil.
Sebagaimana pada umumnya, banyak masyarakat yang merasa kurang, jika menikmati coffee tanpa merokok. Keduanya bak sepasang kekasih yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan menurut sebagian besar pecinta coffee hal tersebut sudah menjadi tradisi paten yang tidak dapat didefinisikan dengan kata-kata. Dalam hal ini, menikmati coffee ijo bagi masyarakat Tulungagung selalu dibarengi dengan budaya nyethe.
Nyethe dapat diartikan sebagai kegiatan melukis puntung rokok dengan ampas coffee dengan menghasilkan lukisan berbentuk batik, nama seseorang, atau gambar lainnya sesuai imajinasi dan keinginan pelaku nyethe. Belum diketahui secara pasti awal mula munculnya tradisi nyethe ini. Namun dari asumsi yang beredar, budaya nyethe muncul sebagai solusi mengatasi kebosanan atau kejenuhan masyarakat saat menikmati coffee. Ampas yang dihasilkan coffee ijo tergolong lembut sehingga cocok digunakan untuk nyethe.
Selain ampasnya yang lembut, coffee ijo juga memiliki kandungan kafein yang rendah  dan memiliki beragam manfaat dan khasiat bagi kesehatan seperti menghambat proses penuaan dini, menurunkan berat badan dengan efek antioksidan, menghambat penumpukan lemak, menurunkan berat badan karena mengandung senyawa asam klorogenat, meningkatkan konsentrasi dan aktivitas otak, membantu mengendalikan tekanan darah, dan menambah energi atau tenaga ketika sedang lesu.
Selain Tulungagung, Blitar juga memiliki coffee khas dengan cita rasanya yang tidak kalah unik dari coffee ijo Tulungagung. Anda dapat mencoba sensasi coffee beragam rasa hanya dengan mengunjungi De Karanganjar Koffieplantage. Selain itu, Anda juga dapat belajar dan melihat proses pembuatan coffee secara langsung didampingi ahlinya. Tunggu apalagi, segera amankan secangkir coffee Anda beserta cerita di dalamnya!
By: Dwi Rahayu