Siapa nih yang doyan banget belajar IPS, sejarah atau PKN?
Dalam ketiga pelajaran itu, kita diajak mengenal bagaimana Pancasila lahir sebagai dasar negara yang mempersatukan keberagaman Indonesia, mulai dari sidang BPUPKI hingga pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 yang menjadi tonggak sejarah penting bangsa.
Hari Pancasila bukan sekedar tanggal di kalender, tapi simbol nilai-nilai kebangsaan untuk membentuk karakter, rasa cinta tanah air, serta pemahaman tentang persatuan dan keadilan sosial.
Di Kabupaten dan Kota Blitar, peringatan hari Pancasila tidak hanya diisi dengan upacara resmi, melainkan juga diramaikan oleh berbagai kegiatan yang menarik dan penuh warna, seperti Pawai Pancasila di Kabupaten Blitar dan Grebeg Pancasila di Kota Blitar.
Kedua acara ini menghadirkan nuansa kebersamaan dan semangat gotong royong yang kental, sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya yang unik dan layak untuk disaksikan.
Pawai Pancasila di Kabupaten Blitar
Pawai Pancasila di Kabupaten Blitar pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 menjadi salah satu kegiatan utama yang menghidupkan semangat kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila.
Acara ini dimulai dari titik bersejarah, yaitu Makam Bung Karno di Kota Blitar, dan berakhir di Kantor DPRD Kabupaten Blitar, Kecamatan Kanigoro.
Rute ini secara simbolis menghubungkan perjuangan proklamator bangsa dengan lembaga legislatif daerah sebagai representasi pemerintahan dan rakyat.
Pawai ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Brokohan Pancasila yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Blitar.
Selain pawai, rangkaian acara meliputi Kirab Pusaka, Pawai Api Pancasila, Doa Rahayu Nagari, Bedol Pataka, dan Kenduri yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelajar, tokoh masyarakat, hingga komunitas seni dan budaya.
Peserta pawai membawa berbagai atribut yang menggambarkan nilai-nilai Pancasila, seperti replika sila-sila Pancasila, bendera merah putih, serta seni pertunjukan tradisional yang menambah semarak suasana.
Pawai ini juga diwarnai dengan penampilan barisan pasukan pengibar bendera (Paskibra) yang tampil khidmat dan profesional, menambah nuansa nasionalisme yang kental.
Selain itu, pawai diiringi oleh pawai lampion dan pawai api yang menjadi simbol cahaya penerang dan semangat yang terus menyala dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Rangkaian pawai ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga media edukasi dan penguatan nilai-nilai kebangsaan bagi masyarakat luas, terutama generasi muda.
Pawai Pancasila di Kabupaten Blitar memiliki makna yang sangat dalam.
Pertama, pawai ini menjadi wujud penghormatan kepada Bung Karno sebagai Bapak Pancasila sekaligus pengingat sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Melalui rute yang dimulai dari makam Bung Karno, pawai mengajak peserta dan masyarakat untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam merumuskan dasar negara yang menjadi perekat bangsa.
Kedua, pawai ini memperkokoh ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang harus terus dijaga dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah, dalam amanatnya menyampaikan bahwa Pancasila bukan hanya dokumen historis, tetapi pedoman hidup yang relevan di era globalisasi dan digitalisasi saat ini.
Ketiga, pawai ini mengandung pesan persatuan, toleransi, dan gotong royong.
Melalui kebersamaan berbagai elemen masyarakat dalam pawai, tercermin semangat kebhinekaan yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.
Tradisi Brokohan yang menyertai pawai juga menegaskan nilai kebersamaan dan rasa syukur sebagai bagian dari budaya lokal yang harmonis dengan nilai Pancasila.
Grebeg Pancasila di Kota Blitar
Sementara itu, di Kota Blitar, peringatan Hari Lahir Pancasila dirayakan dengan Grebeg Pancasila yang penuh tradisi dan kearifan lokal.
Rangkaian acara Grebeg Pancasila dimulai pada malam hari dengan Kirab Pancasila dan Pawai Lentera yang memukau.
Kirab Pancasila ini merupakan tradisi turun-temurun yang dulu dikenal dengan sebutan Bedhol Pusaka.
Dalam kirab ini, dilakukan penyerahan piranti upacara seperti patung burung Garuda dan teks Pancasila, simbol-simbol yang sangat sakral dan penuh filosofi.
Kirab dimulai dari rumah keluarga Bung Karno di Istana Gebang, Jalan Sultan Agung, menuju ke Kantor Wali Kota Blitar di Jalan Merdeka.
Yang membuat acara ini semakin magis adalah Pawai Lentera yang menyertai kirab.
Para peserta, yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sekolah-sekolah di Kota Blitar, membawa lentera-lentera cantik yang sebagian besar berbentuk burung Garuda.
Meskipun hujan deras mengguyur kota, semangat para peserta dan antusiasme warga yang menyaksikan tetap membara, menciptakan pemandangan yang memukau dan penuh kehangatan di tengah dinginnya malam.
Keesokan harinya, rangkaian acara berlanjut dengan upacara Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Kota Blitar yang khidmat, diikuti dengan Kirab Gunungan Lima.
Kirab ini mengarak gunungan tumpeng hasil bumi dari Alun-alun menuju Makam Bung Karno.
Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol syukur atas hasil bumi, tetapi juga penghormatan kepada sang Proklamator yang juga merupakan tokoh penting dalam sejarah Pancasila.
Gunungan hasil bumi ini kemudian diperebutkan oleh masyarakat di sekitar makam, menambah semarak dan kebersamaan dalam perayaan.
Pawai Pancasila di Kabupaten Blitar dan Grebeg Pancasila di Kota Blitar bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan sebuah festival budaya yang sarat makna dan mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Melalui kegiatan ini, pengunjung bisa merasakan langsung atmosfer kebangsaan yang kental, sekaligus menikmati keindahan seni dan tradisi yang dipertunjukkan.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda, mengikuti atau menyaksikan rangkaian acara ini adalah pilihan yang tepat.
Selain menikmati kemeriahan pawai dan kirab, pengunjung juga dapat menjelajahi berbagai destinasi wisata di Blitar, mulai dari situs sejarah, kuliner khas, hingga keindahan alam yang mempesona.
Setelah seru-seruan menyaksikan Pawai Pancasila di Kabupaten Blitar dan Grebeg Pancasila di Kota Blitar, jangan lupa mampir ke salah satu tempat wisata sejarah yang banyak disukai wisatawan, yaitu Karanganjar Koffieplantage.
Tempat ini cocok banget buat kamu yang suka sejarah dan juga pengen menikmati coffee asli dari Blitar.
Di Karanganjar Koffieplantage, kamu bisa jalan-jalan santai di kebun coffee yang hijau dan asri sambil belajar tentang sejarah dan cara pengolahan coffee tradisional yang sudah dilakukan secara turun-temurun.
Selain bisa mencicipi coffee yang nikmat, kamu juga bisa menikmati suasana yang tenang dan pemandangan alam yang bikin hati adem.