Libur Lebaran identik dengan momen mudik dan liburan yang ramai, di mana hotel-hotel biasanya kebanjiran tamu.
Tapi, jangan salah, di Kabupaten Blitar tahun 2025 ini, cerita tentang okupansi hotel justru agak berbeda dan cukup unik untuk disimak.
Bayangkan, saat banyak daerah lain menikmati lonjakan wisatawan dan tingkat hunian hotel yang melonjak tajam, Kabupaten Blitar justru mengalami okupansi hotel yang rendah, hanya sekitar 38 persen selama libur Lebaran!
Kok bisa?
Yuk, kita kupas tuntas fenomena menarik ini sekaligus melihat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Blitar selama libur Lebaran.
Okupansi Hotel di Kabupaten Blitar Saat Lebaran 2025: Turun Drastis?
Menurut data yang dihimpun dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blitar, dari total 20 hotel yang ada, hanya tiga hotel besar yang menjadi sampel penghitungan okupansi, yaitu Grand Mansion, Gita Puri, dan Ilhami.
Dari ketiga hotel ini, tingkat hunian kamar selama libur Lebaran 2025 hanya mencapai sekitar 38 persen.
Angka ini cukup rendah jika dibandingkan dengan ekspektasi biasanya saat momen Lebaran yang identik dengan puncak kunjungan wisatawan.
Okupansi tertinggi terjadi pada H+3 dan H+5 Lebaran, dengan angka masing-masing sekitar 54,95 persen dan 50,45 persen.
Namun, jika dirata-rata selama periode libur Lebaran dari 28 Maret sampai 7 April 2025, okupansi hotel hanya 38 persen.
Penyebab Rendahnya Okupansi Hotel
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kabupaten Blitar, Yanti Sholikah, mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama rendahnya okupansi hotel adalah karena para pemudik dan wisatawan lebih memilih menginap di rumah kerabat atau keluarga daripada di hotel.
Hal ini menjadi tren yang cukup kuat di Kabupaten Blitar sehingga berdampak signifikan pada tingkat hunian hotel.
Selain itu, dibandingkan dengan libur Lebaran tahun 2024, okupansi hotel tahun ini mengalami penurunan, meskipun besaran persentase penurunan belum dihitung secara pasti.
Namun, Yanti memperkirakan ada penurunan okupansi dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Blitar Selama Libur Lebaran
Meski okupansi hotel rendah, bukan berarti jumlah wisatawan yang datang ke Blitar sedikit.
Banyak wisatawan yang tetap berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Blitar, namun mereka lebih memilih alternatif penginapan selain hotel, seperti rumah keluarga atau penginapan non-hotel.
Blitar memang dikenal dengan berbagai tempat wisata menarik, mulai dari situs sejarah seperti Makam Bung Karno, pantai-pantai yang indah, hingga wisata alam pegunungan.
Selama libur Lebaran, beberapa tempat wisata di Blitar tetap ramai dikunjungi, meskipun tidak tercermin secara signifikan dalam okupansi hotel.
Perbandingan dengan Daerah Sekitar
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur, misalnya Kota Batu yang memiliki okupansi hotel sekitar 70 persen selama Lebaran 2025, angka okupansi hotel di Blitar memang jauh lebih rendah.
Kota Batu bahkan mengalami penurunan okupansi dari 85 persen pada Lebaran 2024 menjadi 70 persen pada Lebaran 2025, yang juga dipengaruhi oleh faktor daya beli masyarakat dan waktu libur yang berdekatan dengan momen lain.
Sementara itu, secara umum di Jawa Timur, okupansi hotel saat Lebaran juga mengalami penurunan, meskipun tidak sedrastis di Blitar.
Meskipun okupansi hotel di Kabupaten Blitar menunjukkan penurunan selama libur Lebaran 2025, De Karanganjar Koffieplantage justru tetap menjadi magnet bagi para wisatawan dan pecinta coffee.
Keunikan perpaduan antara sejarah, budaya, dan keindahan alam yang ditawarkan membuat tempat ini selalu ramai dikunjungi, terutama oleh keluarga dan komunitas yang ingin menikmati suasana santai sekaligus edukatif.
Festival film indie seperti DeKa Movie Festival juga menambah daya tarik tersendiri, menjadikan De Karanganjar bukan hanya sekadar perkebunan coffee, tetapi juga pusat kreativitas dan budaya yang hidup.
Jadi, bagi siapa pun yang ingin merasakan sensasi liburan berbeda di Blitar, De Karanganjar Koffieplantage tetap menjadi pilihan favorit yang tak pernah sepi peminat.
Dengan segala pesonanya, De Karanganjar membuktikan bahwa destinasi wisata yang menggabungkan nilai sejarah dan pengalaman autentik akan selalu memiliki tempat di hati para pengunjung, terutama di momen spesial seperti libur Lebaran.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk berkunjung dan menikmati kehangatan suasana di De Karanganjar Koffieplantage!