Pada masa kolonial Belanda, tanaman coffee memainkan peran penting dalam perekonomian Hindia Belanda.
Salah satu contohnya adalah perkebunan coffee Karanganjar di Blitar, yang didirikan pada tahun 1878 oleh seorang Belanda bernama Van der Poel.
Sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Belanda, memaksa petani untuk menanam tanaman komersial, termasuk coffee, sebagai pengganti tanaman pangan.
Hingga pada akhirnya, hal tersebut kemudian memicu perkembangan perkebunan coffee di Blitar dan sekitarnya.
Belanda juga memperkenalkan teknologi dan metode baru dalam pengolahan coffee, seperti mesin pengupas kulit coffee dan mesin pengering coffee.
Teknologi tersebut dapat mempercepat proses produksi coffee dan meningkatkan kualitas coffee yang dihasilkan.
Dengan demikian, Belanda tidak hanya mempengaruhi produksi coffee, tetapi juga cara coffee diproses dan dikonsumsi.
Perkebunan coffee Karanganjar memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian lokal. Banyak masyarakat setempat yang bekerja sebagai buruh perkebunan atau petani coffee, sementara pedagang dan pengusaha lokal memperoleh penghasilan dari perdagangan coffee ke pasar lokal maupun internasional.
Sehingga pada saat itu, perkebunan coffee tidak hanya mempengaruhi ekonomi lokal, tetapi juga struktur sosial dan budaya masyarakat setempat.
Pada tahun 1957, perkebunan coffee Karanganjar dan aset-aset negara lainnya yang dikelola oleh perusahaan asing dinasionalisasi oleh Presiden Sukarno.
Kemudian, pada tahun 1960, perkebunan ini secara resmi dikelola oleh perusahaan pribumi dibawah naungan PT. Harta Mulia.
Perubahan tersebut menandai perubahan penting dalam sejarah perkebunan coffee di Indonesia, dari pengelolaan kolonial ke pengelolaan nasional.
Saat ini, perkebunan coffee Karanganjar telah menjadi tujuan wisata yang populer, menarik perhatian wisatawan dari berbagai kota.
Hal tersebut menunjukkan bagaimana perkebunan coffee, yang awalnya didirikan untuk tujuan ekonomi, telah berkembang menjadi bagian penting dari pariwisata lokal.
Melalui pengelolaan perkebunan coffee Karanganjar, dapat dilihat bagaimana warisan kolonial Belanda tersebut telah berdampak pada perkembangan ekonomi dan menjadi bagian penting dari sejarah dan pariwisata lokal.
Mengunjungi De Karanganjar Koffieplantage bukan hanya sekedar perjalanan wisata biasa, melainkan sebuah perjalanan dalam mengungkap misteri yang belum banyak diketahui orang lain.
Dengan setiap langkah yang Anda ambil di perkebunan ini, Anda akan merasakan sejarah dan budaya yang kaya, serta merasakan aroma coffee yang menenangkan.
Anda akan dibawa kembali ke masa kolonial, merasakan bagaimana petani coffee bekerja keras untuk menghasilkan biji coffee berkualitas tinggi yang kita nikmati hari ini.
Jadi, tunggu apalagi?
Datang dan kunjungi De Karanganjar Koffieplantage, dan temukan sendiri kenikmatan dan misteri yang tersembunyi di balik setiap cangkir coffee.
Â