Ditulis pada 17 Desember 2018
Oleh : Wima Brahmantya
Sosialisasi Batik Tutur kepada kelompok-kelompok pembatik yang tersebar di seluruh Kabupaten Blitar.
“Lho, emangnya mereka belum ngerti Batik Tutur??”
Ngerti. Cuma mereka taunya Batik Tutur itu yang punya Dewan Kesenian Kabupaten Blitar, atau malah sebagian mengira kalau Batik Tutur itu kepunyaan “Mas Wima”.
Jadi pada pertemuan siang ini kembali saya menegaskan bahwa Batik Tutur itu punya Masyarakat Blitar. Silakan semua pembatik mengembangkan sendiri-sendiri lalu menjualnya, dan saya ga akan minta royalti.
Tugas kami dari DKKB hanyalah “memulangkan” Batik Tutur (nama aslinya Batik Afkomstig Uit Blitar) yang selama ini dibawa Belanda lebih dari 100 tahun, setelah proses yang cukup panjang.
Selanjutnya? Ya marilah kita bersama-sama melestarikan batik kebanggaan Blitar yaitu “Batik Tutur” dengan cara memproduksinya sendiri dan mengenakannya.
Dan katakan kepada anak-anak kita ketika mereka mengenakan Batik Tutur : “Nak, semoga dengan memakai batik ini kamu akan selalu ingat asal-usulmu.”