Ditulis pada 01 Juni 2022
Oleh : Wima Brahmantya
Apa yang kebanyakan orang Indonesia lakukan setiap perayaan “Hari Lahirnya Pancasila”?
Yupz. Selebrasi! Ucapan-ucapan, seremonial, dan sejenisnya!
Banyak di antara kita yang lupa apa tujuan pidato Bung Karno 1 Juni 1945 tsb :
–
“Apakah permintaan Paduka tuan ketua yang mullia? Paduka tuan Ketua yang mulia minta kepada sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan DASAR INDONESIA MERDEKA ..”
–
1 Juni 1945 adalah pidato PANCASILA SEBAGAI DASAR INDONESIA MERDEKA.
Jika kita menyadari bahwa Pancasila adalah DASAR INDONESIA MERDEKA, itu artinya Pancasila adalah ALASAN kenapa bangsa Indonesia harus merdeka.
Jika Pancasila adalah “alasan”, itu artinya Pancasila harus menjadi SIFATNYA bangsa Indonesia.
Jika Pancasila adalah “sifat” bangsa Indonesia, maka Pancasila akan menjadi FALSAFAH alias PANDANGAN HIDUP bagi bangsa Indonesia.
Jika Pancasila telah menjadi “falsafah”, maka Pancasila akan menjadi STANDAR, KEBERPIHAKAN, dan DIMENSI (UKURAN) dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka alih-alih memperingati “Lahirnya Pancasila” setiap 1 Juni dengan selebrasi-selebrasi yang tidak akan banyak membangun mindset berbangsa dan bernegara, cobalah peringati hari ini sebagai momentum PANCASILA DITASBIHKAN SEBAGAI DASAR INDONESIA MERDEKA.
Artinya, setiap 1 Juni kita akan evaluasi apakah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara ini masih berada dalam DIMENSI PANCASILA atau tidak?
Selamat memperingati 1 Juni – HARI PANCASILA SEBAGAI DASAR INDONESIA MERDEKA.
–
Foto : Lukisan Bung Karno yang diwarnai dengan ampas kopi yang ada di Moesioem Noegroho di De Karanganjar.