Ditulis pada 22 Januari 2023
By: Wima Brahmantya
Ada yang spesial dari “magangers” kali ini : Karl – Kathy, pasangan dari Arizona – AS ini sudah berusia kepala enam. Sehingga saya harus memanggil “Mr & Mrs”, karena kita sebagai orang Asia memang tidak sopan memanggil orang sepuh langsung namanya.
“Mr. & Mrs. K” ini keduanya adalah pensiunan guru. Mr. K sendiri adalah guru musik dan sains. Pada hari-hari tertentu mereka saya tugasi untuk menjadi guru privat bahasa Inggris dan sains buat si Jaga Nusantara.
Yang pasti “opa oma” ini adalah pribadi yang ramah dan menyenangkan, dan sangat ingin tahu budaya Indonesia.
Tapi sore ini ada satu cerita menarik. Seusai mengantarkan pesanan mamin satu keluarga yang berkunjung ke OG Cafe, Mr. K bertanya kepada saya dengan serius :
“Wima, kamu tahu keluarga di situ, yang wanita-wanitanya memakai niqab (cadar)?”
Oh ya, satu keluarga itu. Saya juga sempat bertemu di Museum dan mengucapkan salam pada mereka.
“Apakah mereka orang Indonesia?”
Tentu saja mereka orang Indonesia. Saya jelaskan kepada Mr. K bahwa di dalam umat Islam terdapat banyak aliran, tidak berbeda dengan Kekristenan.
“Ada beberapa aliran Islam yang cara berpakaiannya seperti itu. Aliran Wahabi kemungkinannya”, jawab saya.
“Hmm .. but they’re not so friendly I think.”
“Oh ya menurut anda begitu?” tanya saya.
“Tidak ramah seperti kebanyakan orang Indonesia”, jawabnya.
“Mungkin mereka sebenarnya tersenyum, tapi kan ketutupan cadar”, canda saya. “Yah anggap saja ini semacam keanekaragaman manusia, kita hormati saja”, jawab saya lagi.
“I’m okay with that. Just curious because I want to learn many things here”.
Saya tidak tahu persis apa bagaimana interaksi sebenarnya antara Mr. K dengan “keluarga Wahabi” tsb. Saya sendiri tidak mempermasalahkan perbedaan keyakinan atau mazhab, sepanjang tidak saling mengganggu.
Tapi saya pikir seharusnya semua umat Islam, apa pun alirannya, mau dia NU, Muhammadiyah, Wahabi, Syiah, atau liberal sekalipun bisa sepakat bahwa “keramahtamahan itu baik”.
Jadi ingat perkataan Khabib Nurmagomedov :
“Non-muslim tidak membaca Alquran atau hadits. Mereka membaca dirimu. Maka jadilah cerminan Islam yang baik.”