Ditulis pada 22 Agustus 2023
By: Wima Brahmantya
Bagi saya tidak ada genre musik yang “kampungan”.
Musik bisa dikatakan “keren” atau “kampungan” tergantung dari banyak variabel. Musik yang aransemen atau liriknya asal-asalan bisa disebut “musik kampungan”.
Nah, termasuk juga musik dikatakan “kampungan” itu dinilai dari perilaku para penggemarnya.
Ada memang jenis musik tertentu yang dipandang banyak orang sebagai “musik kampungan”, tapi sebenarnya masalahnya bukan di “musik” itu sendiri, tapi karena memang perilaku para penggemarnya seringkali berlebihan dan menjengkelkan.
Ya, sesuatu dikatakan “kampungan” biasanya adalah sesuatu hal yang tidak ditempatkan secara benar. Anda memakai pakaian brand mewah seharga puluhan juta rupiah akan terasa berkelas jika dipakai dalam pertemuan para borjuis, tapi malah akan terkesan pamer dan kampungan jika anda pakai di reuni teman-teman sekolah yang dikonsep sederhana.
Nah, kembali ke soal penggemar musik yang “kampungan”, mereka memang seringkali melampaui batas. Misalkan dengan menyetel volume super keras yang memekakkan telinga, sehingga menyebabkan kaca-kaca rumah tetangga bergetar. Mereka menyalakan itu semua juga seringkali tidak sensitif terhadap tempat dan waktu. Perasaan orang lain yang terganggu ga direken, malah kalau bisa bikin pekak telinga orang lain apalagi bikin pecah kaca jendela orang, mereka bakalan bangga luar biasa seakan terbang ke langit ketujuh.
Sekali lagi itu ga ada hubungannya dengan genre musik. Musik jazz misalnya, yang selama ini dianggap “musik elit”, ya bakalan kampungan juga kalau disetel tidak pada tempatnya dan mengganggu orang lain.
Sesungguhnya salah satu fungsi musik adalah untuk kebahagiaan. “Kebahagiaanku” tidak selalu sama dengan “kebahagiaanmu”, jadi tidak perlu juga memaksakan standar “kebahagiaanku” terhadap “kebahagiaanmu”, dengan cara yang agresif seperti mencemari frekuensi udara dengan musik pekak misalnya.
Kita ini pada dasarnya bangsa yang toleran kok. Tapi segala sesuatu tetap ada batasnya.
“Ngono yo ngono .. ning ojo ngono banget lah ..”
Maka seindah-indahnya musik adalah musik yang bisa membahagiakan diri sendiri tanpa mengganggu orang lain, apa pun jenis musiknya.
#dekaranganjar