Bosen sama Valentine yang itu-itu aja?
Blitar punya cara sendiri buat ngerayain hari kasih saying.
Kalian akan diajak nostalgia ke zaman PETA, biar tahu cinta yang beneran itu kayak apa!
Setiap tanggal 14 Februari, pemerintah Kota Blitar selalu menggelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme.
Sebuah hari yang didedikasikan untuk mengenang pengorbanan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) dan menanamkan nilai-nilai perjuangan kepada generasi muda.
Penetapan Hari Cinta Tanah Air
Sejak tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar secara resmi menetapkan tanggal 14 Februari sebagai Hari Cinta Tanah Air.
Ketetapan ini tertuang dalam Peraturan Wali Kota Nomor 10 Tahun 2023, yang merupakan perubahan atas Peraturan Wali Kota Nomor 9 Tahun 2010 tentang Peringatan Hari-hari Bersejarah di Kota Blitar.
Langkah ini diambil sebagai bentuk apresiasi terhadap keberanian pasukan PETA yang melakukan pemberontakan terhadap penjajahan Jepang pada tanggal 14 Februari 1945.
Wali Kota Blitar, Santoso, menyatakan bahwa penetapan Hari Cinta Tanah Air bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat.
Selain itu, diharapkan nilai-nilai perjuangan PETA dapat diwariskan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa.
Sejarah Pemberontakan PETA di Blitar
Pemberontakan PETA di Blitar merupakan peristiwa heroik yang menjadi tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di bawah pimpinan Sudancho Soeprijadi, pasukan PETA Blitar dengan berani melawan penjajahan Jepang pada tanggal 14 Februari 1945.
Pemberontakan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan perlawanan serupa, hingga akhirnya Indonesia meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Keberanian pasukan PETA Blitar patut diapresiasi dan dijadikan suri teladan bagi generasi muda.
Jauh sebelum kemerdekaan, bendera merah putih sudah berkibar di Monumen Potlot Kota Blitar, yang diresmikan oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Perayaan Hari Cinta Tanah Air
Setiap tahun, Pemkot Blitar menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memperingati Hari Cinta Tanah Air.
Acara utama adalah upacara bendera yang diikuti oleh Forkopimda Kota Blitar, ASN, TNI-Polri, pelajar, mahasiswa, dan berbagai elemen masyarakat.
Selain itu, juga diadakan drama kolosal yang mengangkat tema-tema perjuangan PETA.
Drama ini biasanya digelar di Area Monumen PETA, yang merupakan kawasan bersejarah bekas markas dan asrama PETA Blitar.
Pada tahun 2025, drama kolosal yang ditampilkan berjudul “Dahana Cikal Kamardikaning Negara”. Acara ini juga dimeriahkan dengan kehadiran delegasi remaja dari enam negara, yaitu Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja, Nepal, dan Hongkong.
Mereka hadir sebagai bagian dari acara Global Youth Summit 2025 yang digelar di Kota Blitar.
Selain upacara bendera dan drama kolosal, peringatan Hari Cinta Tanah Air juga diisi dengan berbagai kegiatan lain, seperti flashmob, pameran, dan lomba-lomba bertema nasionalisme.
Semua kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat cinta tanah air dan mengenang jasa para pahlawan.
Monumen PETA: Destinasi Wisata Sejarah dan Nasionalisme
Monumen PETA merupakan salah satu ikon Kota Blitar yang memiliki nilai sejarah dan nasionalisme tinggi.
Di tempat ini, pengunjung dapat melihat langsung bekas markas dan asrama PETA Blitar, serta berbagai artefak dan dokumentasi terkait pemberontakan PETA.
Monumen PETA juga menjadi tempat diselenggarakannya berbagai kegiatan peringatan Hari Cinta Tanah Air.
Saat ini, kawasan Monumen PETA telah menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain sebagai tempat wisata sejarah, Monumen PETA juga berfungsi sebagai area pembelajaran nasionalisme dan patriotisme, ruang pertemuan dan kepemudaan, serta pendongkrak ekonomi daerah.
Makna Hari Cinta Tanah Air di Era Globalisasi
Di era globalisasi ini, semangat nasionalisme dan patriotisme seringkali тергеrus oleh pengaruh budaya asing.
Oleh karena itu, peringatan Hari Cinta Tanah Air menjadi semakin penting untuk menjaga identitas bangsa dan menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda.
Wali Kota Blitar, Santoso mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai Hari Valentine sebagai momentum untuk memperluas cinta, tidak hanya kepada orang terkasih, tetapi juga kepada pahlawan dan tanah air.
Dengan mencintai tanah air, kita akan терdorong untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hari Cinta Tanah Air: Inspirasi bagi Daerah Lain
Inisiatif Pemkot Blitar dalam menetapkan Hari Cinta Tanah Air dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Setiap daerah memiliki sejarah dan tokoh pahlawan lokal yang dapat dijadikan модел untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme.
Dengan memperingati hari-hari bersejarah dan menghargai jasa para pahlawan, kita dapat memperkuat jati diri bangsa dan menjaga кеutuhan NKRI.
Selain Monumen PETA yang telah menjadi simbol keberanian dan pengorbanan, Blitar juga memiliki De Karanganjar Koffieplantage dengan Roemah Lodji-nya.
Museum ini menyimpan artefak dan kisah sejarah perkebunan coffee sejak zaman kolonial, termasuk sebuah kamar yang pernah digunakan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno saat kunjungannya di Blitar pasca kemerdekaan RI.
Mengunjungi Roemah Lodji tidak hanya memperkaya pengetahuan sejarah tetapi juga membangkitkan rasa nasionalisme di dalam diri kita.