Sudah tahukah Anda daerah penghasil coffee terbaik di Indonesia?
Siapa yang bisa menolak segelas coffee hangat di pagi hari?
This drink is more than just a pick-me-up; it's a soul-stirring journey of flavours.
Indonesia, sebagai salah satu produsen coffee terbesar dunia, menawarkan keberagaman rasa yang berasal dari iklim, tanah, dan tradisi yang kaya.
Dari Sumatera hingga Papua, setiap daerah memiliki coffee dengan karakteristik unik yang memikat.
Pernahkah Anda membayangkan menikmati secangkir coffee Arabika Mandailing dengan aroma buah-buahan, atau coffee Toraja yang menyajikan perpaduan aroma bunga dan rempah yang kompleks?
Bagaimana dengan coffee lokal dari pegunungan yang subur di Jawa Timur, seperti coffee Blitar yang memiliki rasa earthy dan herbal?
Mari kita mulai perjalanan rasa ini dan mengunjungi 10 daerah penghasil coffee terbaik di Indonesia.
- Sumatera Utara: Tanah Kelahiran Coffee Indonesia
Mandailing: Coffee Arabika Mandailing menawarkan rasa yang kuat dan kompleks dengan nuansa cokelat, kacang, serta sedikit asam buah. Coffee ini merupakan salah satu yang paling terkenal di Indonesia.
Gayo: Coffee Gayo, dari dataran tinggi Aceh, memiliki profil rasa yang lebih lembut dan floral, sedikit manis, dan asam, menjadikannya pilihan favorit di kalangan pecinta coffee organik.
Sidikalang: Coffee Sidikalang dikenal dengan cita rasanya yang unik, memadukan rasa cokelat dan kacang dengan sedikit rasa pedas yang khas, berasal dari tanah vulkanik tempatnya tumbuh.
- West Java: Fertile Highlands
Pangalengan: Terletak di dataran tinggi Bandung, coffee Pangalengan memiliki keseimbangan yang sempurna antara rasa asam dan manis, dengan sentuhan cokelat dan sedikit rasa buah.
Ciwidey: Coffee dari Ciwidey cenderung lebih ringan dan floral dengan sentuhan manis serta asam yang halus, menawarkan pengalaman yang lembut di lidah.
- East Java: Hidden Gems
Blitar (Karanganjar): Salah satu coffee terbaik dari Jawa Timur berasal dari perkebunan Karanganjar di Blitar. Dengan cita rasa yang earthy dan herbal, coffee ini mencerminkan karakter alam pegunungan setempat.
Ijen: Coffee Ijen, tumbuh di lereng Gunung Ijen, terkenal dengan cita rasa unik yang dipengaruhi belerang dari tanah vulkanik. Kombinasi rasa tanah dan sedikit aroma belerang membuat coffee ini menjadi salah satu yang paling unik di Indonesia.
- Bali: Coffee Kintamani yang Legendaris
Kintamani: Coffee Kintamani memiliki rasa seperti dark chocolate yang kaya, dilengkapi dengan sentuhan rempah yang halus. Aroma khas ini menjadikan coffee Bali sebagai salah satu yang paling dicari oleh para penikmat coffee dunia.
- South Sulawesi: Land of Toraja
Toraja: Coffee Toraja terkenal dengan profil rasa yang kompleks, memadukan aroma bunga dan rempah-rempah yang kaya, serta sentuhan buah yang halus. Keunikan ini menjadikan coffee Toraja salah satu coffee paling terkenal di kalangan penggemar specialty coffee.
- Aceh: Coffee Arabika Berkualitas Tinggi
Gayo Lues: Coffee Gayo Lues dari dataran tinggi Aceh memiliki cita rasa manis dengan sedikit asam, menghasilkan rasa yang halus dan nikmat. Coffee ini tumbuh secara organik di perkebunan yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan.
- Bengkulu: Coffee Arabika dengan Cita Rasa Unik
Bengkulu: Coffee Bengkulu menghadirkan cita rasa earthy dan herbal yang unik, mencerminkan kekayaan alam daerah tersebut. Coffee dari sini mulai dikenal luas dan semakin diminati di kalangan pecinta coffee nusantara.
- Papua: Coffee dengan Potensi Besar
Wamena: Coffee Wamena, tumbuh di dataran tinggi Papua, memiliki cita rasa buah yang manis dan sedikit asam. Wilayah ini memiliki potensi besar sebagai salah satu penghasil coffee berkualitas di Indonesia, meskipun masih belum terlalu dikenal.
Menikmati coffee Indonesia bukan hanya soal merasakan kenikmatan di lidah, tetapi juga mendalami sejarah dan tradisi yang tersembunyi di balik setiap cangkirnya.
Dengan menjelajahi kekayaan coffee Indonesia, kita tidak hanya merayakan kekayaan alam, tetapi juga turut melestarikan warisan budaya yang telah ada selama berabad-abad.
Coffee dari De Karanganjar tidak hanya menjadi favorit di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga telah menembus pasar internasional.
Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya volunteer dari mancanegara yang datang ke De Karanganjar untuk mempelajari proses penanaman, pengolahan, hingga budaya coffee di sana.
Para relawan ini tidak hanya tertarik pada cita rasa coffee khas De Karanganjar, tetapi juga ingin memahami warisan sejarah dan praktik coffee yang sudah berlangsung selama berabad-abad.