Ditulis pada 6 Maret 2020
By: Wima Brahmantya
Akhirnya pulang juga!!
Dalam beberapa tahun terakhir saya termasuk getol berburu barang-barang kuno peninggalan Eyang Kakung dan Eyang Putri.
Pada suatu hari Ebes bercerita tentang mobil pertama milik Babota (Bapak Botak, panggilan akrab saya buat Eyang Kakung) yaitu Ford Sedan 1948. Pada saat itu kami bertanya-tanya di manakah gerangan mobil tsb sekarang. Ebes berspekulasi bahwa mobil tsb kemungkinan besar berada di tempat saudara, karena pada saat itu aset-aset milik Eyang memang banyak dihibahkan buat saudara-saudara dekat.
Jadilah saya memerintahkan “perburuan mobil pertama Babota”, dan ternyata benar mobil tsb ada di rumah keluarga kami yang ada di Kanigoro – Blitar. Hanya saja kondisinya begitu mengenaskan. Tidak cuma berkarat dan mesinnya hilang, mobil Ford ’48 tsb berada di tengah-tengah sampah, ilalang, dan dikelilingi tembok rapat. Tapi bagi saya bagaimana pun caranya mobil tsb harus bisa dikembalikan ke Keboen Kopi Karanganjar.
Dengan penuh perjuangan mobil Ford ’48 tsb sudah kembali ke tempat di mana Babota berjuang membangun kejayaannya. Memang masih butuh banyak hal yang harus dikerjakan untuk membuat mobil tsb kembali cantik untuk dilihat, meskipun hanya sekedar jadi pajangan saja.
Karena bagi saya barang-barang peninggalan leluhur bukan sekedar “barang”, tapi sudah menjadi “relikui”, sebagai pengingat dan inspirasi bagi anak cucu nanti.
#keboen_kopi_karanganjar
#de_karanganjar_koffieplantage