Apakah Anda pernah membayangkan merasakan sejuknya udara pegunungan sambil merenungkan jejak-jejak kejayaan masa lalu?
Berwisata ke alam sambil belajar sejarah di Sirah Kencong adalah pengalaman yang menarik, di mana setiap langkah membawa Anda lebih dekat pada kisah-kisah masa kerajaan di Nusantara.
Terletak di lereng Gunung Buthak, Sirah Kencong mempesona dengan keindahan alamnya yang memesona.
Dikelilingi oleh hamparan perkebunan teh yang hijau subur, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang menakjubkan sepanjang perjalanan.
Jelajahi jalan setapak yang menembus pepohonan rimbun, dengarkan gemericik air sungai yang mengalir deras, dan rasakan angin sejuk yang menyapa wajah Anda.
Namun, keindahan alam Sirah Kencong bukanlah satu-satunya hal yang menarik perhatian.
Di balik pepohonan dan semak belukar, tersimpanlah rahasia-rahasia sejarah yang menanti untuk diungkap.
Candi ini, yang sempat tertimbun tanah selama berabad-abad, kini menjadi saksi bisu dari kejayaan masa lalu.
Setiap puing batu, setiap relief yang terukir, dan setiap reruntuhan purba menceritakan kisah-kisah yang mengagumkan tentang peradaban yang telah berlalu.
Sejarah Singkat Candi Sirah Kencong
Candi Sirah Kencong berada di lereng Gunung Buthak, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
Nama “Sirah Kencong” diambil dari perkebunan teh yang terletak di sana.
Candi ini ditemukan kembali pada tahun 1967 oleh para pekerja perkebunan saat menanam tanaman kina setelah tertimbun tanah selama beberapa abad.
Menurut laporan J. Knebel (ROC 1908) dan N.J. Krom (1923), di situs ini dulunya terdapat empat Arca Dwarapala dengan kroso Saka 1389 (1467 M), menunjukkan bahwa candi ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit.
Meskipun demikian, keberadaan empat arca tersebut kini tidak diketahui lagi.
Candi ini diperkirakan memiliki latar belakang aliran Hindu Siwa yang berpadu dengan pemujaan terhadap Dewa Gunung, hal ini dapat dilihat dari lokasi, corak bangunan, dan peninggalan yang ada.
Namun, saat ini, candi belum dipugar dengan sempurna karena jumlah batu yang ditemukan begitu banyak. Upaya pemugaran hanya menghasilkan tiga bangunan batu yang tidak utuh.
Di antara peninggalan yang dapat dilihat adalah beberapa relief pada bangunan candi.
Salah satu relief diduga menggambarkan kisah Bubhuksah dan Gagang Aking, dengan seorang berbadan kurus berhadapan dengan seekor harimau.
Relief lainnya diduga merupakan kisah Samodramantana, dengan pahatan ular naga yang disangga oleh lima orang mengenakan kain dan menyangga pedang. Relief terakhir diduga menggambarkan kisah Bimasuci, dengan tiga raksasa yang memakai gelung seperti tokoh Bima dengan latar belakang laut.
Upaya Pelestarian Candi Sirah Kencong
Generasi muda dan pengunjung wisata perkebunan Sirah Kencong memiliki peran yang penting dalam melestarikan dan mengapresiasi keberadaan Candi Sirah Kencong.
Mereka berperan dalam menyebarkan informasi tentang sejarah dan keunikan candi ini melalui berbagai media sosial dan platform digital.
Dengan membagikan cerita dan foto-foto tentang pengalaman mereka mengunjungi candi ini, mereka membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya ini.
Selain itu, generasi muda juga dapat terlibat dalam kegiatan sukarela untuk membersihkan dan merawat area sekitar candi.
Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan pemugaran dan pelestarian, mereka dapat memastikan bahwa Candi Sirah Kencong tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Selain berperan dalam pelestarian fisik candi, pengunjung wisata juga memberikan kontribusi ekonomi yang penting bagi masyarakat setempat.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung, akan ada dorongan untuk pengembangan infrastruktur pariwisata yang dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
Dengan demikian, generasi muda dan pengunjung wisata perkebunan Sirah Kencong memainkan peran kunci dalam menjaga keberadaan dan kelestarian Candi Sirah Kencong sebagai bagian berharga dari warisan budaya Indonesia.
Dari perkebunan the Sirah Kencong yang mempesona, Blitar juga memiliki perkebunan kopi Karanganjar di Nglegok, di mana setiap sudutnya menyimpan misteri untuk diungkap.
Perkebunan kopi Karanganjar, bukan hanya sekadar ladang subur yang menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi, tetapi juga merupakan tempat yang sarat akan sejarah.
Di antara kebun-kebun yang luas, terdapat petilasan, situs-situs kuno, dan bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu dari masa lalu yang megah.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengeksplorasi keajaiban Blitar yang memukau ini!