Seperti halnya Malioboro di Yogyakarta, Blitar juga memiliki daya tarik tersendiri yang patut untuk dieksplorasi.
Dalam upaya mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, Pemerintah Kota Blitar melakukan pembangunan area Pusat Kuliner di Jl. Mastrip, yang akan menjadi pusat kuliner dan oleh-oleh mirip dengan Malioboro.
Hal ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Meskipun tidak sepopuler Yogyakarta, Blitar juga memiliki keindahan yang tak kalah menarik. Dengan tata kota yang rapi dan bersih, Blitar menawarkan suasana yang nyaman bagi para pengunjung.
Salah satu daya tarik utama kota ini adalah alun-alun yang dikelilingi oleh berbagai bangunan bersejarah dan taman yang asri.
Di sini, pengunjung dapat menikmati suasana santai sambil mencicipi kuliner lokal yang menggugah selera.
Pembangunan pusat Kuliner di Jl. Mastrip merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya tarik wisatawan ke Blitar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar, Edi Wasono, menjelaskan bahwa lokasi ini dinilai sangat strategis karena dekat dengan Stasiun Kereta Api dan berbagai hotel di pusat kota.
Di area ini, pelaku UMKM diberdayakan untuk menyajikan makanan tradisional seperti cenil, gethuk, pecel, jenang, serta berbagai macam makanan khas angkringan.
Edi menekankan bahwa seluruh lapak yang berjualan di area tersebut akan menggambarkan budaya Blitar sebagai Kota Proklamator Bung Karno.
Tidak hanya itu, rencana untuk menggelar live musik jalanan juga akan menambah suasana meriah di kawasan ini.
Dengan adanya pengembangan ekonomi kreatif di Jl. Mastrip, diharapkan dapat menambah daya tarik Kota Blitar terutama pada malam hari.
Selain di jalan mastrip, terdapat pula kawasan yang disebut Blitar City Walk!
Lokasinya ada di Jl. Ir. Soekarno, Sentul, tepat di depan Makam Bung Karno yang selalu ramai dilewati wisatawan yang datang untuk ziarah.
Di sepanjang jalan, deretan penjual makanan, minuman, hingga oleh-oleh khas Blitar berjejer, menawarkan suasana hangat dan unik. J
alanan yang dihias dengan paving block ini dilengkapi tempat duduk estetik di tepinya ideal untuk bersantai, berfoto, atau sekadar menikmati keramaian kota.
Siang hari biasanya lebih sepi, karena cuaca yang cukup panas.
Namun, ketika sore berganti malam, Blitar City Walk berubah ramai dengan pengunjung.
Kadang, pengunjung bisa menyaksikan pertunjukan seni di dekat Makam Bung Karno yang menambah semarak suasana malam.
Bagi yang ingin merasakan suasana malam minggu sambil menikmati kopi atau tusukan khas angkringan, kawasan ini adalah tempat yang pas.
Kalau kamu ingin suasana berbeda seperti bernuansa Eropa, De Karanganjar Koffieplantage bisa jadi pilihan yang pas!
Lokasinya hanya sekitar 15-20 menit dari Makam Bung Karno, jadi sangat mudah dijangkau.
Di De Karanganjar, kamu bisa menikmati nuansa heritage dengan bangunan bergaya khas Belanda yang penuh cerita.
Kebun kopi ini menawarkan suasana yang klasik dan estetik, seperti sedang berada di pedesaan Eropa.
Sambil menikmati kopi yang nikmat, kamu juga bisa menjelajahi area sekitar yang kental dengan sejarah dan keindahan arsitektur kolonial.
Jadi, setelah puas jalan-jalan di Blitar City Walk, kunjungan ke De Karanganjar Koffieplantage bakal jadi penutup sempurna untuk pengalaman berkesan di Blitar!