Ditulis pada 3 Januari 2024
Oleh : Wima Brahmantya
Dalam hal apa pun, konsistensi adalah salah satu kunci meraih sukses. Tidak terkecuali dalam mengelola channel YouTube, yang tidak semudah yang dibayangkan banyak orang.
Ketika pertama kali membuka channel YouTube untuk De Karanganjar, memang harus berbesar hati ketika melihat video cuma ditonton puluhan orang saja. Bisa tembus 100-200 view saja pada saat itu sudah senang banget.
Walaupun getir, tapi “the show must go on”. Kita terus aja upload konten secara konsisten. Sambil meraba-raba, jenis konten apa yang harus menjadi ciri khas channel ini. Karena memang banyak, bahkan terlalu banyak sisi yang bisa dieksplor dari De Karanganjar.
Pada akhirnya saya tetapkan bahwa ciri khas dari channel ini adalah “cross culture sambil ngopi”. Mengingat banyak anak-anak magang yang datang dari seluruh penjuru dunia, yang setiap orang bawa ceritanya masing-masing.
Memang ada yang bilang bahwa konten-kontennya ‘terlalu berat’, apalagi mayoritas podcast berbahasa Inggris, walaupun selalu dilengkapi subtitle. Tapi kita bodo amat lah, jalan terus. Lha kita emang punyanya materi unik yang semacam itu. Masak ya harus diganti konten joged-joged hanya untuk meraih banyak viewers?
Akhirnya konsistensi itu mulai membuahkan hasil. Dalam sebulan terakhir, lonjakan viewers di channel kami begitu drastis. Bukan cuma di YouTube, tapi juga FB dan IG.
Seminggu lalu, kami sempat merayakan subscribers ke-2000, lalu di Tahun Baru naik jadi 5000 subscribers.
Tiga hari kemudian, di sore ini kita telah mendapatkan 10.000 subscribers di YouTube saja. Itu semuanya organik, bukan hasil ngiklan maupun beli subscribers siluman.
Harapan kami, konten-konten di YouTube bukan hanya sekedar mempromosikan De Karanganjar dan Blitar, tapi juga memberi value lebih untuk mengedukasi penontonnya, baik dari sisi ilmu tentang perkopian, sejarah, hingga keunikan budaya bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Salam Ngopi .. Ngolah Pikir ☕
#dekaranganjar #dekaranganjarkoffieplantage #keboenkopikaranganjar #wisatablitar #wisatasejarah #filosofikopi #crossculture #visitindonesia #indonesiatourism