Ditulis pada 21/01/2017
By: Wima Brahmantya
Namanya memang terdengar seperti “nama Belanda”, tapi itu sebenarnya diambil dari nama saya sendiri, he he .. “Wiem” digambarkan dengan maskot bocah Belanda berkulit putih, dan “Bram” digambarkan dengan maskot bocah Belanda berkulit gelap. Keduanya melambangkan rasa vanilla dan cokelat yang disediakan di kedai es krim kami saat ini. Oh ya, nantinya juga akan menyusul rasa-rasa yang lain seperti stroberi atau mocha.
Dan alhamdulillah, meskipun belum genap sebulan kedai es krim ini dibuka, tapi laris manis tidak pernah sepi pengunjung. Hanya satu hal yang mengkhawatirkan buat saya pribadi. Bahwa setiap kali lewat kedai es krim rasanya tidak tahan untuk tidak membeli satu cone es krim saja. Jadi, satu cone es krim setiap harinya. Dan itu urusannya sama berat badan saya.