Ditulis pada 17 Oktober 2023
Oleh : Wima Brahmantya
Hari ini kedatangan 200an peserta + official Festival Panji Nusantara 2023 yang mengundang pegiat, peneliti, dan seniman Panji dari 9 negara ASEAN : Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Kamboja, Vietnam, dan Laos. Festival ini adalah agenda Kemendikbudristek dan Pemprov Jatim.
Awalnya kedatangan mereka ke De Karanganjar hanya sekedar untuk makan siang, dengan pertimbangan lokasinya dekat dengan Candi Palah (Penataran). Makanya waktunya cuma mepet, 1 jam saja dijadwalkan di sini.
Tapi mereka tidak menyangka karena De Karanganjar ternyata satu di antara sedikit tempat pelestarian budaya Panji yang ada di Indonesia. Salah satunya dengan adanya “Kamar Panji” yang ada Museum Noegroho. Saya sampaikan kepada mereka bahwa Blitar sudah lebih dulu menggelar Festival Panji tingkat pelajar di tahun 2013-2015, ketika saya masih di Dewan Kesenian.
Mereka juga sangat terhibur dengan tarian Panji yang ditampilkan oleh kolaborasi para pelajar SMA Talun dan seniman lainnya, asuhan Ki Kholam Shiharta
Pada akhirnya mereka di sini molor hampir 2 jam, sekalian ngadem. Terima kasih buat @omahjenangblitarofficial dan
@wisataagrosirahkencong yang sudah ikut serta menyukseskan kunjungan ini.
“Panji” sendiri adalah cerita rakyat yang sudah ada sejak zaman Kediri, lalu populer di zaman Majapahit dan menyebar ke negeri-negeri tetangga. Sehingga tetangga kita di ASEAN memiliki versi “Panjinya” sendiri-sendiri, yang populer disebut sebagai “Inao”.
Dan Blitar adalah salah satu daerah yang punya kekayaan peninggalan budaya Panji, walau sayangnya, kebanyakan masyarakat kita belum kenal.
#dekaranganjar