Category "Meneer Notes"

Written on 08 June 2017 By : Wima Brahmantya The arrival of foreign tourists is commonplace in our place. But this Dutch tourist is quite special. Tante Saskia Van Der Mei (yes, the word "aunty" m

Written on : 16 January 2018 By : Wima Brahmantya 62 YEARS OF SERVICE I ended yesterday afternoon. It is always hard for me to dismiss the workers who have served for decades for

Written on 06 October 2017 By : Wima Brahmantya "I am grateful to all, and especially to the farmers". That's the answer from Hiroshi Ueda, a young man from Japan who is currently interning in

Written on 16 August 2016 By : Wima Brahmantya To my left is Pak Soeparlan (91), who used to be with Eyang Kakung 'mbabat alas' this Karanganyar Coffee Plantation since 1959.

Written on : 24 May 2022 By : Wima Brahmantya Just finished watching "KKN Di Desa Penari (not using striptease)", a horror film in which one of the features highlighted is "dance and gamel music".

Written on 10 November 2017 By : Wima Brahmantya "I don't want to... I'm not a monkey", that's how Shasha Gilanya refused when invited to take pictures by some people at Panataran Temple.I thought why sombo

Ditulis pada : 24 Juni 2018 Oleh : Wima Brahmantya Ada hal menarik dari pengamatan saya di Moesioem mBlitaran yang ada di Keboen Kopi Karanganjar. Beberapa pengunjung berbalik badan meninggalkan museu

Ditulis pada 22 Januari 2018 Oleh : Wima Brahmantya “Maaf, mushollanya di mana?”Itulah kalimat pertama yang terlontar dari Jean-Patrick Pinet des Ecots, si bule Perancis setibanya di Keboen Kopi Karan

Ditulis pada 24 Juli 2018 Oleh : Wima Brahmantya Suatu hari Keboen Kopi Karanganjar kedatangan serombongan turis Belanda. Seusai mereka dipandu di Roemah Lodji, pemandu wisata kami mengarahkan mereka

Ditulis pada 05 Juli 2018 Oleh : Wima Brahmantya Begitulah reaksi saya ketika salah satu staf senior memberitahukan soal upacara adat yang dilakukan setiap mengawali musim panen raya coffee.Demikianlah,

Ditulis pada 28 Oktober 2017 Oleh : Wima Brahmantya “Tempatnya asik, tapi harga secangkir kopinya terlalu mahal!!” Begitulah testimoni seorang embak-embak tentang OG Cafe yang ada di Keboen Kopi Karan

Ditulis pada 09 Agustus 2017 Oleh : Wima Brahmantya “Gus .. hari ini saya berhenti kerja ya, saya sudah tidak kuat lagi”. (Note » “Gus” ini sebutan buat orang yang dihormati, bukan berarti nama saya b