Jumatan Ala De Karanganjar

Ditulis pada 21 April 2022 Oleh : Wima Brahmantya Di perusahaan saya ada tradisi “Jumatan De Karanganjar”, sebagai salah satu program pembangunan mental spiritual buat karyawan. Siapa “ustadnya”? Untu

Ditulis pada 09 Oktober 2022 Oleh : Wima Brahmantya Saya klo traveling biasa beli kartu pos di kota-kota yang saya kunjungi untuk kemudian dikirim ke rumah lewat kantor pos setempat. Salah satu impian

Ditulis pada 24 Oktober 2022 Oleh : Wima Brahmantya Indonesia adalah negara penghasil sampah plastik terbesar ketiga di dunia. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Di salah satu sudut pabrik tua di area D

Ditulis pada 30 Agustus 2022 Oleh : Wima Brahmantya Pagi ini ALON – anak magang asal Argentina pamitan dari De Karanganjar. Saat makan malam di rumah, mengetahui bahwa nama lengkapnya adalah “Alon Liw

Ditulis pada 07 Maret 2023 Oleh : Wima Brahmantya Pengunjung yang satu ini saya lihat begitu semangat berkeliling dengan didampingi tour guide kami. Lalu di dalam OG Cafe saya ketemu dia lagi, dan dia

Ditulis pada 23 Mei 2023 Oleh : Wima Brahmantya Siang ini Danai & Nikos – kloter pertama program magang internasional 2.0 meninggalkan De Karanganjar. Ini adalah feedback yang mereka tulis di situ

Ditulis pada 8 Mei 2022 Oleh : Wima Brahmantya NIKOS & DANAI – pasangan Yunani ini adalah anak magang pertama setelah era pandemi. Ada obrolan menarik semalam, diawali dari pertanyaan mereka kenap

Ditulis pada 19 April 2022 Oleh : Wima Brahmantya Sambil membatalkan puasa dengan makanan khas Italiana ini, kepikiran saya buat berbagi info dengan teman-teman.Bicara soal Spaghetti ga cuma satu maca

Ditulis pada : 14 April 2022 Oleh : Wima Brahmantya Abry bergabung beberapa bulan saja sebelum pandemi di awal 2020. Meskipun belum setahun bekerja, saya lihat dia barista paling oke yang pernah ada d

Ditulis pada 19 Februari 2019 Oleh : Wima Brahmantya Mau tahu sesuatu yang lebih tua daripada usia Keboen Kopi Karanganjar itu sendiri? “Cloud – 1848”, nama itu tertulis di sudut kiri bawah lukisan be

Ditulis pada 09 Desember 2018 Oleh : Wima Brahmantya Saya menyadari kebenaran itu ketika melancong bersama seorang cewek Perancis (eaaa!!) beberapa tahun lalu. Ketika kami melintasi persawahan si Pera

Ditulis pada 17 Februari 2019 Oleh Wima Brahmantya Berawal dari komunitas briker (brik-brikan), komunitas ini kemudian berkembang menjadi tim swakarsa untuk penyelamatan korban bencana alam sejak Letu